Kelana masa depan. Kalimat ini hanya bisa dicerna dengan baik oleh orang-orang yang "masih" punya cita-cita untuk masa depannya. Ada hal yang ingin diraih dengan mempersiapkan diri sejak kemarin dan hari ini hingga cita-cita tercapai.
Berapa lama sudah saya terdaftar di Kompasiana. Ternyata sudah lama, tetapi belum banyak tulisan-tulisan saya, karena menulis seadanya waktu saja. Lantas apa yang diharapkan dari yang sudah saya lakukan?
Suatu saat saya ingin dikenal sebagai seorang penulis yang tiada matinya. Seperti pengarang-pengarang jaman baheula yang sudah tiada sejak puluhan tahun lalu namun nama dan karyanya masih hidup hingga sekarang. Apa bisa ya dengan menulis seadanya, sesempatnya bisa mencapai cita-cita itu?
Tapi minimal saya punya mimpi. Dan prinsip saya:
Kalau mimpi harus yang bagus-bagus, karena kalau yang jelek-jelek, itu namanya bukan bermimpi, tetapi lebih tepat disebut mengeluh!
PR saya adalah mewujudkan mimpi itu menjadi sebuah cita-cita. Cita-cita yang harus dipersiapkan sejak sekarang dengan disiplin. Bagaimana mempersiapkannya? Belajar menulis dengan lebih banyak menulis. Tentunya dengan lebih banyak membaca juga. Mempunyai target, apa yang akan ditulis, berapa banyak artikel yang harus dihasilkan dalam sebulan, dst. Dan target itu harus dikejar dengan cara dilakukan, bukan sekedar diingat dan tiap hari berasa punya hutang, tetapi tidak dilakukan.
Kelana masa depan, berjalan ke masa depan. Yang artinya dalam perjalanan itu, usia pun bertambah. Berapa batas usia seseorang boleh punya cita-cita? Tidak ada. Yang jelas cita-cita itu hanya dimiliki oleh jiwa-jiwa muda yang selalu bersemangat, yang penuh sukacita, yang tidak berlindung dibalik berbagai macam alasan seperti sibuk, sudah tua, gaptek, dst.
Lihatlah Pak Tjiptadi dan Ibu Lina yang secara usia sudah tua, namun tidak diragukan lagi kalau mereka sangat berjiwa muda dengan tidak pernah berhenti berbagi pengalaman hidup melalui tulisan-tulisannya yang sarat makna.
Kompasianival, baru dua kali saya ikut menghadirinya. Selalu ada pencerahan yang saya dapat dari setiap sesi yang saya ikuti, yang membuat saya sadar, masih banyak hal yang belum saya tahu, masih banyak hal yang perlu saya pelajari, dan ternyata banyak hal juga yang ingin saya bagikan lewat tulisan.
Kesadaran yang membuat hidup lanjut lagi karena jiwa muda yang kembali bangkit. Jiwa yang penuh cita-cita. Ikut Kompasianival memang membuat semangat yang redup kembali menyala.