Lihat ke Halaman Asli

Veronika Gultom

TERVERIFIKASI

https://vrgultom.wordpress.com

Masih Banggakah Punya Bekingan Pejabat?

Diperbarui: 23 Agustus 2022   01:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Suatu hari, saya mendapati seorang kerabat yang meminta pertemanan di media sosial, padahal akunnya dengan foto profile yang sama masih ada dalam daftar pertemanan saya. Maka saya konfirmasi langsung kepada orang yang bersangkutan, dengan bertanya mengapa dia meminta pertemanan lagi padahal akun yang lama masih ada. Rupanya menurut dia ada orang lain yang menyalin foto profilenya dan membuat akun baru atas nama dia dan meminta pertemanan kepada beberapa orang dalam listnya. Dia pun tidak lupa menambahkan, dengan nada bangga,  bahwa dia sudah lapor kerabatnya yang polisi. Lantas saya bilang,"Yang ginian sih, harusnya lapor ke admin medsosnya dulu. Kalau ada korban, baru lapor polisi".

Lain waktu, seorang teman yang lain bercerita dengan berapi-api betapa dekatnya dia dengan seseorang yang punya jabatan di negeri ini.

Bahkan dulu pernah ada kisah anak SMA yang ditegur polisi tetapi melawan dengan menyebutkan bahwa dia adalah anaknya si A yang merupakan salah satu pejabat daerah.

Ternyata masih ada yang memanfaatkan jabatan kenalannya, saudaranya, kerabatnya, dst,  walau mungkin cuma omongan dimulut saja. Namun, bagaimana jika suatu saat orang yang disebut-sebut itu terkena masalah, apalagi masalahnya sampai viral se-Indonesia? Apa masih mengaku punya hubungan dekat? Apa malah ngumpet dan berlagak tidak kenal karena takut terlibat?

Yah namanya juga manusia he..he..he...ada gula ada semut. Ketika tidak ada gula lagi, semutpun akhirnya pergi mencari sumber yang manis-manis di tempat lain.

Tetapi, apakah saat ini masyarakat masih menggubris model-model seperti itu?

Mudah-mudahan dengan kasus pembunuhan Brigadir J oleh atasannya yang seorang Jendral Polisi, jabatan yang bukan main-main, membuat masyarakat Indonesia semakin kritis dan tidak lagi memanfaatkan jabatan seseorang sebagai tameng untuk melindungi diri, menakut-nakuti orang lain, atau memanfaatkannya untuk hal-hal yang tidak seharusnya. Dan juga tidak perlu takut bertindak benar hanya karena takut pada seseorang yang punya jabatan di negeri ini. Justru sebaiknya masyarakat juga ikut mengawasi agar mereka tidak melenceng dalam melaksanakan tugas-tugasnya  sebagai abdi negara. Salam Merdeka!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline