Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) yang diperingati setiap tanggal 10 Agustus, bertujuan untuk menghargai keberhasilan putra-putri Indonesia dalam memanfaatkan, menguasai, dan mengembangkan Ilmu Pengetahuan & Teknologi (IPTek), serta memberikan dorongan kepada mereka untuk terus-menerus membangkitkan daya inovasi dan kreasi guna kesejahteraan dan peradaban Indonesia. Hal itu dituliskan dalam website kominfo.go.id milik Kementrian Komunikasi dan Informasi.
Teknologi berkembang begitu cepat, apalagi di dunia komunikasi dan informasi. Setidaknya itu yang dirasakan oleh saya dan teman-teman pekerja IT yang "belum" berhenti berkembang. Baru belajar sesuatu yang baru, besok sudah ada yang baru lagi.
Sepintas terdengar melelahkan. Tetapi buat saya perkembangan dan perubahan yang cepat itu menyenangkan. Hidup menjadi tidak membosankan hanya mengerjakan sesuatu yang sama setiap hari, dan yang pasti kesempatan untuk berbagi ilmu menjadi lebih luas.
Kesempatan berbagi ilmu menjadi lebih luas? Betul!
Sesuatu yang begerak cepat, sebaiknya jangan dipegang sendiri. Mengapa? Ilmu yang belum banyak orang lain menggeluti itu pasti mahal. Karena belajarnya susah dan belum banyak orang, buku, sumber ilmu lain untuk ditanya atau dibaca.
Dengan demikian ilmu itu menjadi mahal. Dan otomatis tenaga ahlinya pun menjadi mahal juga. Karena mahal, umumnya orang menjadi berusaha "melindungi" dengan tidak mau berbagi dengan orang lain. Wajar. Namanya juga manusia.
Tetapi, ternyata teknologi itu tidak berhenti sampai disitu, sehingga menuntut orang untuk terus belajar. Jadi apa kabar ilmu yang tadi "dilindungi" dan "dipegang" sendiri? Itu pilihan masing-masing. Apakah mau berhenti disitu atau mau lanjut mengikuti perkembangan.
Jika ingin tetap mengikuti perkembangan, sebaiknya ilmu yang sudah dimiliki dibagi kepada yang lain, agar kepala tidak penuh. Ibarat gelas berisi penuh air, jika ditambah air lagi, tentu airnya akan tumpah dan tidak masuk kedalam gelas.
Dengan berbagi ilmu, maka kita ibarat memperbesar volume otak yang terbatas. Karena keterbatasan itu, tidak mungkin kita simpan semua hal didalam kepala kita sendiri. Maka sebaiknya dibagikan kepada orang lain.
Jika suatu saat kita lupa, bukankah kita bisa bertanya kepada orang yang dulu pernah kita ajari. Lagipula, dengan berbagi, biasanya kita tidak lupa seluruhnya. Suatu saat kita panggil lagi dari memory otak kita, akan lebih mudah mengingatnya kembali.