Lihat ke Halaman Asli

Veronika Gultom

TERVERIFIKASI

https://vrgultom.wordpress.com

Pekerjaan Paling Sulit adalah Menjadi Relawan

Diperbarui: 3 Februari 2022   11:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi volunteer | Sumber:  RODNAE Production

Mana ada volunteer digaji?

Namanya juga volunteer atau dalam bahasa Indonesianya "relawan". Ya memang tidak digaji. Mungkin ada uang saku, tetapi tidak ada yang namanya digaji. 

Kalau digaji itu namanya pegawai, pekerja, karyawan. Bahkan, seorang relawan kadang harus mengeluarkan uang sendiri. Walau idealnya ada dana organisasi yang mungkin didapat dari donatur.

Sebagai karyawan, Anda berhak untuk resign atau mengundurkan diri dari pekerjaan, ganti bos, ganti kantor, jika sudah tidak ada kecocokan. Tapi kalau relawan? 

Mana ada istilah resign atau mengundurkan diri dari pekerjaan? Yang ada adalah berhenti bertugas karena sesuatu dan lain hal. Mengapa demikian? 

Namanya juga relawan, semua berdasarkan kerelaan sendiri. Tidak ada paksaan, namun harus tetap bersikap profesional. Komitmen pada diri sendiri bukan pada atasan, karena relawan tidak memiliki atasan. 

Mungkin ada istilah ketua atau pemimpin. Posisi ketua atau pemimpin perlu ada untuk mencegah kekacauan akibat semua orang bersikap semaunya karena tidak ada yang mengatur. 

Ketua ini pun pastinya relawan juga. Mereka mungkin tidak memilih orang. Kalaupun memilih, pasti seadanya orang. Karena tidak banyak yang punya waktu dan mau menjadi relawan.

Maka itu menurut saya, pekerjaan sebagai relawan adalah pekerjaan paling susah.

Mengapa?  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline