Lihat ke Halaman Asli

Veronika Gultom

TERVERIFIKASI

https://vrgultom.wordpress.com

Tertipu Asuransi?

Diperbarui: 6 April 2021   10:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: www.finansialku.com

Beberapa nasabah asuransi jiwa dari beberapa perusahaan asuransi ternama diberitakan "berteriak" karena merasa dirugikan. (sumber: Detik)

Sebenarnya apa yang terjadi?

Dikatakan bahwa agen yang menawarkan tidak memberikan penjelasan secara detail dan hanya memberitahukan yang bagus-bagusnya saja. Hal ini mungkin saja, karena banyak agen yang hanya sekedar berusaha menjual daripada memberikan solusi. Namun saya kira, sebagai pembeli, calon nasabah juga harus jeli. 

Disamping itu, polis asuransi yang diberikan kepada nasabah, memuat semua keterangan dengan detail. Seharusnya nasabah membaca dari polis ini daripada sekedar percaya pada agen. Jadi, jika terjadi ketidaksesuaian harapan, saya kira bukan produk asuransinya yang salah, melainkan kesalahan ada pada agen dan pembeli.

Jika sebagai nasabah Anda merasa data Anda dipalsukan, padahal Anda sendiri belum memutuskan untuk membeli, lantas mengapa Anda membayar?

Perbedaan Asuransi dan Investasi

Umumnya mereka mempertanyakan "investasi" yang mereka tanam dalam produk asuransi. Memang ada produk asuransi yang menggabungkan asuransi dan investasi. Tetapi yang jelas asuransi adalah sebuah pembelanjaan, yang berarti ada biaya yang terpakai. 

Biaya adalah sesuatu yang dikeluarkan untuk mendapat suatu barang dan jasa. Dalam hal asuransi, barang atau jasa yang diberikan berupa produk asuransi.

Sementara investasi adalah sejumlah uang yang ditanamkan agar berkembang. Setiap bentuk investasi pasti ada resiko. Bahkan menabung di bank saja ada resiko bunga turun, kebangkrutan bank, dll. Maka itu ada pepatah dalam berinvestasi yang mengatakan,"Jangan taruh telur di 1 keranjang" .

Maka jika yang menjadi masalah bagi para nasabah yang kecewa adalah mengenai uang hasil investasi yang lebih kecil daripada jumlah uang yang disetorkan, penjelasannya adalah:

  1. Tidak semua uang yang disetorkan oleh nasabah disimpan untuk investasi. Sebagian adalah untuk membayar biaya asuransi.
  2. Semua investasi ada resiko. Contoh: ketika Anda berinvestasi pada instrumen saham, keuntungan Anda pada suatu saat mungkin besar, tetapi dilain waktu, kerugian Anda juga bisa besar, karena fluktuasi harga saham yang naik turun. Maka itu, dalam asuransi, contoh perhitungan nilai tunai hasil investasi, yang diperlihatkan kepada nasabah, adalah perkiraan.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline