Virus Mutasi Covid-19 yang baru, dikenal dengan nama: SARS-CoV-2 VOC 2020112/01 atau B.1.1.7 dan diindikasikan dapat menyebar lebih mudah dan cepat dibanding varian virus Corona lainnya. Namun belum ada bukti bahwa virus mutasi ini menyebabkan penyakit yang lebih parah atau resiko kematian yang lebih tinggi daripada virus Corona type sebelumnya.
Menurut cdc.gov, para ahli masih belum mengetahui
1. Berapa besar penyebaran virus mutasi varian baru ini telah terjadi
2. Bagaimana virus mutasi itu menyebar
3. Bagaimana perbedaan penyakit yang disebabkan varian baru ini dibandingkan dengan varian-varian lain yang masih mewabah.
Setidaknya itulah berita yang ditulis pada tanggal 3 Januari 2021 baru-baru ini. CDC adalah pusat pengawasan dan pencegahan penyakit (Center for Diseases Control and Prevention). CDC berpusat di Georgia dan merupakan agency dari Department Kesehatan dan Pelayanan Kemanusiaan Amerika Serikat (HHS).
Dapat dibayangkan apa yang akan terjadi, jika belum diketahui bagaimana virus mutase itu menyebar. Karena artinya, belum diketahui dengan pasti bagaimana menangani dan mencegah penyebarannya. Padahal katanya virus mutasi yang baru ini diidentifikasi menyebar lebih mudah dan lebih cepat dibanding varian yang masih mewabah.
Jadi Apa yang Harus Dilakukan?
Menurut saya, sebaiknya semua ini jangan dipandang remeh. Di lingkungan saya sendiri masih ada orang-orang yang menganggap bahwa virus Corona dan segala akibatnya itu tidak ada. Entahlah bagaimana pola pikirnya. Padahal pandemi ini sudah satu tahun berlangsung, dan sudah merayakan ulang tahunnya yang pertama.
Tetapi masing-masing orang bisa berbeda. Mungkin karena lingkungannya, mungkin karena tingkat kecerdasannya, atau mungkin juga tingkat emosionalnya. Mungkin juga belum ada orang-orang disekitar mereka yang menjadi korban, atau tingkat kepercayaan yang menurun terhadap hasil pemeriksaan yang dilakukan tenaga medis. Bahkan di negara lain yang lebih maju pun masih ada orang-orang yang mengatasnamakan Tuhan untuk menangkal virus ini. Katanya Tuhan lebih besar dan kuat daripada virus ini, maka seseorang tidak akan terpapar virus ini jika mempunyai Tuhan. Saya kira ini adalah pemikiran yang salah. Tuhan memang maha kuasa, tetapi kita tidak dapat mengatur Tuhan. Tuhan bukan jimat yang dapat dipakai untuk menangkal sesuatu. Tuhan juga bukan robot yang dapat diatur untuk menyelesaikan suatu masalah termasuk masalah virus Corona dan mutasi nya.
Sebaiknya ikuti saja anjuran pemerintah yang tentunya tidak asal memberikan anjuran dan membuat peraturan. Pemerintah membuat peraturan dan anjuran berdasarkan pendapat para ahli yang bahkan peraturannya sama diseluruh dunia, untuk menangani wabah ini.
- Gunakan selalu masker
- Untuk menghindari droplet yang terjadi ketika seseorang batuk, bersin, bernyanyi, berbicara, atau bernafas, sangat dianjurkan untuk menggunakan masker yang sesuai anjuran.
- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
- Kita mungkin bisa dipaksa untuk diam dirumah, namun tangan kita rasanya tidak mungkin tidak meraba apapun. Maka dari itu, sering-seringlah cuci tangan untuk menghindari virus menempel di tangan kita dan membersihkan tangan dari berbagai macam sumber penyakit lainnya.
- Jauhi kerumunan keluar rumah seperlunya saja
- Ventilasi
- Tingkatkan sirkulasi udara dengan membuka jendela dan pintu-pintu agar udara didalam ruangan berputar.
- Gunakan pembayaran touchless, untuk mengurangi kemungkinan perpindahan virus melalui uang.
- Dan masih banyak lagi yang sebenarnya sudah dianjurkan sejak awal masa pandemi ini.