Lihat ke Halaman Asli

Veronika Gultom

TERVERIFIKASI

https://vrgultom.wordpress.com

Tidak Mengapa Google Down, Asalkan Kompasianer Tidak Down

Diperbarui: 17 Desember 2020   00:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: socialketchup.in

Google! Sebuah mesin pencari dimana para pengguna Internet sangat mengandalkannya. Bahkan dalam percakapan sehari-hari pun, kadang terselip canda seperti,"Tanyakan saja pada Paman Google!". 

Saya sendiri mempercayakan 'pekerjaan' saya kepada Paman Google, karena kebetulan bidang saya termasuk bidang yang perkembangannya sangat cepat. Jika tidak mengikuti, bukan tidak mungkin menjadi kurang percaya diri. Bukan ketinggalan, tetapi kurang percaya diri karena tidak tahu perkembangan. 

Jadi bagaimana menyiasatinya? Saya kira volume otak kita sangat terbatas, jadi sebaiknya jangan menyimpan segala sesuatunya dikepala. Apalagi katanya, makin banyak mengingat akan makin banyak lupa, tidak mengingat sama sekali, maka tidak akan lupa sama sekali juga, karena tidak ada yang diingat...ha...ha..ha..ha..

Tetapi memang benar, sebaiknya jangan terlalu percaya diri dapat mengingat semuanya. Pointer atau kata petunjuknya nya saja yang disimpan dikepala agar muat lebih banyak. Suatu saat kita butuh lagi, kita ingat pointernya dan tinggal dicari saja menggunakan mesin pencari Google. Dan semuanya beres. Yang penting kita tahu apa yang kita mau dan tahu dimana mencarinya. Begitu bukan? 

Wah kalau begitu, hidup tergantung pada Google dong? Betul! Tetapi sebenarnya bukan tergantung pada Google. tetapi tergantung pada kemampuan mesin pencari yang kebetulan, yang paling terkenal itu, namanya Google.

Sebenarnya ada banyak mesin pencari yang dapat dipakai. Menurut searchenginejournal.com, ada 17 mesin pencari yang cukup ok selain Google. Salah satunya adalah Twitter. Ternyata menurut situs ini, Twitter adalah mesin pencari. 

Sebenarnya apa sih mesin pencari itu? Dan Bagaimana cara kerjanya? Mesin pencari atau search engine dalam arti harafiahnya adalah sebuah 'mesin' yang dipakai untuk mencari sesuatu. Mesin disini dapat diartikan sebagai tool atau alat. Mencari apa? Mencari apapun itu dalam hal ini konteksnya adalah dunia maya alias Internet. 

Mencari dimana? Jika kita mencari sesuatu tentu ada lokasi pencariannya. Tidak mungkin kita mencari sesuatu tetapi tidak tahu mau mencari dimana. Mesin pencari juga pasti punya area pencarian yang dapat 'dijelajah' sedemikian rupa sehingga ketika kata kunci diberikan, sebagi input, kemudian proses pencarian dilakukan sedemikian rupa, maka keluarlah hasilnya yang paling mendekati.

Jadi bagaimana jika Google down? Kalau saya sih hidup harus terus berlanjut. Bukan dengan cara menyimpan segala sesuatunya dikepala, karena itu tidak mungkin. Selain bikin kepala jadi berat, proses pencarian data dan informasi alias mikir pun bisa jadi slow alias lambat kalau semakin banyak data dan informasi yang tersimpan disana. 

Kalau mikir jadi slow, lama-lama bisa tereliminasi juga dari peradaban. Apalagi yang dilakukan otak kita bukan hanya mencari data dan informasi, tetapi melakukan berbagai hal, seperti menghitung, memproses logika, melakukan perbandingan, dan masih banyak lagi yang tidak dapat (atau setidaknya belum dapat) dilakukan oleh mesin pencari sekelas google. Jadi, ternyata manusia masih jauh lebih pintar daripada mesin pencari seperti Google dan kawan-kawannya. So, kalau google down? 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline