Lihat ke Halaman Asli

Veronika Gultom

TERVERIFIKASI

https://vrgultom.wordpress.com

Saya Mau Jadi Akuntan!

Diperbarui: 19 November 2020   19:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumen pribadi

"Kalau sudah besar nanti mau jadi apa?"

"Akuntan!"

Yah, itulah jawaban saya. Jawaban yang sebenarnya saya dapat dari mama.

Kata mama, akuntan adalah orang yang kerjanya menghitung uang. Mungkin itulah yang mama saya tahu ketika itu, atau mungkin juga itu cara menerangkan paling sederhana yang dapat diterima oleh seorang anak kecil yang belum sekolah dan belum tahu apa-apa.

Jadilah setiap pertanyaan tentang mau jadi apa nanti kalau sudah besar  atau apa cita-citamu, maka saya sudah punya jawabannya,"Mau jadi akuntan!".  Biasanya akan ada sambungan pertanyaan lagi, entah itu dari teman-teman yang merasa tidak mengenal kata "akuntan" atau dari si penanya sendiri, "Akuntan itu apa?" Dan saya menerangkan seperti apa kata mama,"Akuntan itu tukang menghitung uang!".

Saya tidak tahu mengapa ide menjadi seorang akuntan itu diberikan kepada saya, dan bukan kepada saudara-saudara yang lain. Namun itulah salah satu pembelajaran yang saya ingat dari mama. Pada akhirnya saya memang bekerja tidak jauh-jauh dari hal-hal berbau akutansi. Walaupun tidak secara langsung bekerja di bidang itu.

Saya tidak pernah sekolah atau ambil kursus akutansi. Tetapi diawal-awal saya mulai bekerja, setelah lulus sekolah, saya menjadi seorang programmer yang membuat sistem akutansi sebuah perusahaan. Tanpa tahu apa sih sebenarnya akutansi itu, saya membuat program-program komputer dengan mengikuti rancangan system yang dibuat oleh atasan saya, dan teringat lagi, nama profesi yang pertama kali saya dapat dari mama. Berarti akutansi itu sesuatu yang berhubungan dengan menghitung uang. Ternyata benar, laporan-laporan keuangan perusahaan dibuat oleh orang-orang dibagian akutansi.

Mungkin untuk ukuran saat itu, mama saya dianggap berpendidikan cukup. Cukup pada jamannya. Karena teman-teman yang lain, tingkat pendidikan terakhir orang tuanya rata-rata SD atau SMP. Sementara mama saya adalah seorang mantan guru kepandaian putri dengan pendidikan terakhir SGKP atau Sekolah Gutu Kepandaian Putri yang kalau tidak salah sama dengan SKKA yang setingkat SMA.

Mama memang bisa melakukan apa saja. Menyulam, menjahit, merawat. Oh ya konon katanya mama juga pernah masuk sekolah perawat namun tidak sampai selesai. Tetapi mama memang bisa merawat orang sakit.

Hasil sulaman mama yang kami pakai sendiri dirumah, cukup banyak. Mulai dari taplak meja, sulaman dibaju anak-anaknya yang beliau jahit sendiri, dan sulaman-sulaman yang menjadi hiasan dinding. Tidak heran kalau mama selalu menjadi penolong ketika saya masih di SMP dan ada tugas menyulam dan menjahit. Mama yang melengkapi hasil pembelajaran disekolah dan kadang membantu menyelesaikan tugas-tugas keterampilan tersebut. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline