Lihat ke Halaman Asli

Veronika Gultom

TERVERIFIKASI

https://vrgultom.wordpress.com

Kepuasan Bekerja Bukan Karena Jabatan

Diperbarui: 20 Januari 2020   12:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: success.com

Saya teringat lelucon teman-teman senior di perusahaan tempat pertama kali saya bekerja. Katanya jabatan tinggi tetapi gaji kecil buat apa? Mending jadi OB tapi gaji direktur :D

Tanpa bermaksud merendahkan posisi OB (Office Boy), karena ternyata dikemudian hari ada pengalaman ketika tidak ada OB di kantor, mau tidak mau semuanya harus dilakukan sendiri sementara tugas utama juga menuntut untuk dikerjakan. Terasa sekali pentingnya seorang OB untuk membantu mengerjakan hal-hal yang menunjang agar kita bisa fokus pada pekerjaan utama.

Kembali ke laptop, memangnya ada pekerjaan OB tapi gaji direktur?

Yah mungkin ada, karena saya dengar di salah satu perusahaan F&B dari luar, untuk menjadi manager, harus melakukan pekerjaan cleaning service dulu selama beberapa periode.

Mungkin juga ada anak pemilik perusahaan yang dengan sukacita melakukan pekerjaan cleaning service karena hobi tetapi secara gaji disamakan dengan direktur. 

Seiring waktu saya mengerti bahwa sebuah pekerjaan hasilnya selalu lebih baik jika dilakukan dengan suka cita. Jabatan tinggi tidak menjamin ketenangan hati dan jiwa karena tingginya jabatan berarti tinggi pula tanggung jawabnya.

Saya pernah punya senior orang Rusia yang tergolong paling smart diantara semuanya. Secara jabatan, kalau dibandingkan dengan di Indonesia mungkin tidak terlalu tinggi, namun owner saja begitu takut kehilangan beliau ini. Dan kami semua harus melalui persetujuan beliau untuk meloloskan sebuah konsep sebelum diimplementasikan.  

Jika beliau setuju, maka boleh kami lanjutkan. Saking pintarnya beliau, kami juga jadi tergantung kepada beliau tanpa dipaksa. Kalau beliau sudah ok dengan apa yang kami kerjakan, bisa dipastikan implementasi akan sukses dan customer puas. 

Tetapi kalau beliau belum mereview hasil kerja kami, sejujurnya buat saya, ada rasa ragu, karena jika terjadi kesalahan, customer akan hilang rasa percaya diri terhadap kami.

Beliau ini memang pintar dan andalan perusahaan, meski jabatan bukan direktur, kepala department, kepala divisi, atau yang sejenisnya. Itu semua, karena dia punya keahlian khusus yang orang lain masih belum sampai ke level skillnya dia. Maka dia tidak perlu lagi mengejar jabatan.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline