Lihat ke Halaman Asli

Veronika Gultom

TERVERIFIKASI

https://vrgultom.wordpress.com

Memberi Itu Baik, Tetapi Jangan Mau Dimanipulasi

Diperbarui: 6 Desember 2019   20:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo: thestar.com.my

Pinjami aku uang dong!", begitu suara seorang teman di ujung telpon sana. Dan saya paham mengapa dia tiba-tiba menelepon hendak meminjam uang. Semalam tanpa sadar saya 'curhat' kepadanya tentang rasa lelah jiwa raga dan berencana untuk pergi liburan. Jadi dia mengira saya punya uang lebih. 

Ini memang baru pertama kali dia berani meminjam uang kepada saya. Namun sudah lama cerita tentang teman ini terlibat hutang dimana-mana beredar di kelompok kami meski tanpa bahasan netizen sejagat di media sosial.

Padahal kalau dilihat-lihat dari penampilan, dia biasa-biasa saja. Sehari-haripun hanya menggunakan tranportasi umum, dan makan juga lebih sering di warung tenda pinggir jalan. Jadi duit pinjaman dari orang banyak larinya kemana? Bahkan pergi liburan agak jauh dari Jakarta saja tidak pernah.

Dibilang mensupport keluarga, tapi satu keluarga semuanya bekerja. Dan dia sendiri pernah bercerita kalau dia pernah berniat bunuh diri karena dikejar debt collector hampir dari segala arah. Untunglah keluarganya membantunya melunasi hutang-hutang kartu kreditnya satu persatu. Keluarga juga tidak lagi mengijinkan dia untuk memiliki kartu kredit.

Suatu hari saya berkesempatan bertanya secara pribadi mengenai gaya hidupnya karena kebetulan dia sendiri yang memulai pembicaraan tentang kebiasaan berhutangnya. Rupanya dia sedang berusaha bertobat dari kebiasaan itu. 

Saya bertanya, mengapa dia butuh uang banyak, memangnya apa saja kebutuhan hidupnya? 

Ternyata menurut dia, dia banyak memberi pada orang lain.

Diluar jawabannya benar atau tidak, haruskah beramal dengan menyusahkan diri sendiri (dan orang lain)?

Menurut saya ada banyak cara menolong orang tanpa harus menjerumuskan diri sendiri dalam lingkaran setan. Menolong orang tidak selalu dengan memberi materi. Apalagi jika itu berlangsung terus-menerus.

Ada sesuatu yang salah jika ada orang yang membutuhkan bantuan keuangan secara terus menerus. Lebih baik dengan jelas, misalkan, berkomitmen menjadi orang tua asuh bagi seorang anak, yang berarti setiap bulan sudah jelas berapa uang yang harus disisihkan dari penghasilan kita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline