Lihat ke Halaman Asli

khalif rizaldi hasanudin

mahasiswa universtar ternama di suranaya

Tradisi Labuh Saji Masyarakat Pelabuhanratu dalam Tinjauan Struktural Fungsional

Diperbarui: 29 November 2022   13:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Upacara adat atau pesta rakyat labuh saji merupakan tradisi turun-temurun nelayan Palabuhanratu untuk memberikan penghormatan kepada seorang putri bernama Nyi Putri Mayangsagara atas perhatiannya terhadap kesejahteraan nelayan. Tradisi dilaksanakan oleh masyarakat Pelabuhanratu bertepatan dengan hari nelayan yang jatuh pada tanggal 6 april setiap tahunya.

Upacara adat Labuh Saji oleh nelayan di Sukabumi serta bentuk ritual laut lainnya memiliki fungsi untuk menjaga keseimbangan alam lingkungan laut. Manusia juga bertindak sebagai pelindung makhluk laut yang menjadi sumber mata pencaharian para nelayan.Upacara adat labuh saji menjadi tradisi turun temurun masyarakat di Pelabuhanratu yang merupakan warisan dari leluhur nenek moyang sejak zaman dulu(Erlina, 2022). Upacara labuh saji ini merupakan wujud asli masyarakat Palabuhanratu yang sangat menjunjung tinggi para leluhur dan menjaga kelestarian tradisi yang telah diberikan kepada masyarakat.

Teori struktural fungsionalisme yang dikembangkan oleh Robert K. Merton mengemukakan bahwa suatu  tindakan akan menghasilkan sebuah hasil, menurutnya fungsi sendiri merupakan sebuah kenyataan yang disadari dan menciptakan sebuah pola adaptasi pada suatu sistem, fungsi diartikan sebagai kegiatan yang diarahkan kepada pemenuhan kebutuhan atau kebutuhan-kebutuhan dari suatu sistem. Dengan menggunakan definisi ini Merton melihat bahwa fungsionalisme yang harus diarahkan kepada fungsi-fungsi sosial(Maelan, 2013). 

Klasifikasi teori struktural fungsional dapat mengarah pada suatu struktur yang disfungsional bagi sistem secara keseluruhan dan mungkin terus berlangsung. Namun, tidak semuanya struktur sosial itu tidak dapat diubah oleh sistem sosial, serta fungsionalisme itu membuka jalan bagi perubahan sosial penuh makna

Ritual atau tradisi labuh saji ini berfungsi menopang kehidupan dan memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mempertahankan kolektifitas sosial masyarakatnya. Kehidupan sosial dan budaya masyarakat yang dinamis yang senantiasa mengalami pergeseran bahkan perubahan yang akan mempengaruhi fungsi tradisi labuh saji dalam masyarakatnya

Seiring dengan perkembangannya pesta rakyat labuh saji ini telah mengalami transformasi dalam pelaksanaanya. Pergeseran fungsi akibat dari perkembangan zaman dan berbagai tanggapan dari banyak pihak merubah tradisi ini yang dulu nya fungsi tradisi ini bersifat sakral dan bernilai ritualsitik kini seiring berjalannya waktu perlahan bertransformasi kepada nilai-nilai yang lebih fungsional, pelestarain budaya, ekonomi, dan menjadi festival budaya atau hanya sekadar hiburan rakyat semata.

Erlina, S. (2022). Upacara adat Labuh Saji: Dari tradisi spiritual ke atraksi wisata di Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi tahun 1990-2019 [UIN Sunan Gunung Djati Bandung]. http://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/50999

Maelan, E. (2013). Fungsi Ritual Sedekah Laut bagi Masyarakat Nelayan Pantai Gesing Gunung Kidul di Tengah Arus Perubahan sosial. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 1--39. http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/7660




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline