"One person can make a difference, and everyone should try."-John F. Kennedy
"Satu orang bisa membuat perbedaan, dan setiap orang seharusnya mencoba."-John F. Kennedy
Pilkada dengan sentuhan eco-friendly bukan sekadar soal meminimalisir sampah atau beralih dari baliho plastik ke spanduk digital.
Ada konsep yang lebih dalam, yakni membangun koneksi emosional dengan pemilih melalui kesadaran lingkungan.
Ini menciptakan fenomena baru dalam politik: personal magnetism yang memancarkan nilai-nilai keberlanjutan, menciptakan pemimpin yang dekat di hati rakyat sekaligus peduli bumi.
Apa Itu Personal Magnetism dan Mengapa Penting?
Personal magnetism merujuk pada kemampuan seseorang untuk menarik perhatian dan simpati orang lain.
Ini melibatkan keahlian dalam berkomunikasi, bahasa tubuh yang ramah, serta kemampuan untuk menyampaikan pesan yang sesuai dengan keinginan dan harapan audiens.
Dalam konteks pilkada eco-friendly, daya tarik ini bukan hanya soal karisma, tapi juga kemampuan calon untuk menghidupkan nilai-nilai ramah lingkungan dalam setiap kampanye, mulai dari kata-kata, tindakan, hingga program yang diusung.
Menurut survei yang dilakukan oleh lembaga riset komunikasi lingkungan pada tahun 2023, sekitar 65% responden di Indonesia menyatakan bahwa isu lingkungan memengaruhi keputusan mereka dalam memilih pemimpin lokal.
Selain itu, data menunjukkan bahwa kampanye politik yang berbasis eco-friendly memiliki kemungkinan 20% lebih besar untuk menarik pemilih muda dan pemilih perempuan, yang keduanya adalah basis pemilih yang signifikan dalam berbagai pemilu belakangan ini.