Lihat ke Halaman Asli

Syinchan Journal

Seorang Pemikir bebas yang punya kendali atas pikirannya

Bagaimana AI Bisa Memicu Doom Spending dan Cara Gen Z Menghindarinya

Diperbarui: 16 Oktober 2024   18:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(SHUTTERSTOCK/SUPATMAN via KOMPAS.com)

Halo, Gen-Z dan Milenial! Siapa di antara kalian yang belakangan ini merasa cemas dengan keadaan ekonomi, harga kebutuhan pokok naik, pekerjaan semakin sulit didapat, dan ketidakpastian masa depan membuat kita stres?

Saat tekanan ini datang, tak sedikit dari kita yang mencari pelarian dalam bentuk belanja impulsif---atau yang kini lebih dikenal dengan istilah doom spending. Apakah kamu salah satunya?

Di era teknologi canggih, bukan hanya kehidupan kita yang berubah, tetapi juga cara kita mengelola uang dan membuat keputusan finansial.

Kecerdasan buatan (AI) semakin terlibat dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam memengaruhi perilaku belanja kita. Bagaimana AI berperan dalam fenomena doom spending ini, dan apa yang bisa kamu lakukan untuk menghindarinya? Mari kita bahas!


AI dan Kecenderungan Doom Spending

Tahukah kamu bahwa AI kini sudah mulai mengambil peran besar dalam cara kita berbelanja? Algoritma canggih yang digunakan platform e-commerce dan media sosial bisa memprediksi kebiasaan belanja kita dengan sangat akurat. Pernahkah kamu melihat iklan produk yang tiba-tiba muncul setelah kamu mencari sesuatu di Google atau Instagram? Itulah hasil dari AI yang mempelajari preferensimu.

Satu sisi, teknologi ini memudahkan kita untuk menemukan barang yang kita inginkan tanpa perlu repot-repot mencarinya. Di sisi lain, hal ini juga bisa mendorong kita untuk melakukan pembelian yang sebenarnya tidak kita butuhkan. Keinginan untuk membeli barang secara impulsif semakin meningkat saat kita terus-menerus dihujani dengan iklan yang sesuai selera, diskon besar-besaran, atau bahkan "penawaran terbatas" yang sebenarnya dibuat untuk memicu rasa takut kehilangan kesempatan.

Doom spending kerap terjadi karena perasaan cemas atau stres. Alih-alih menghadapi masalah yang ada, kita mencari jalan keluar yang instan---belanja.

Dan AI, tanpa disadari, menjadi alat yang semakin memperkuat pola perilaku ini. Tanpa kontrol yang baik, doom spending bisa menjadi kebiasaan yang merugikan, terutama bagi Gen-Z dan Milenial yang sedang mencoba menata kehidupan finansial mereka di tengah dunia yang semakin kompleks.

Pendidikan Finansial di Era Otomasi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline