Lihat ke Halaman Asli

Syinchan Journal

Seorang Pemikir bebas yang punya kendali atas pikirannya

Kebiasaan Menarik Diri Orang Avoidant: Kenapa Mereka Susah Buka Hati

Diperbarui: 14 Oktober 2024   20:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

attachment style avoidant (regain.us)

Pernahkah kamu merasa bingung dengan sikap pasangan atau teman yang sering menarik diri saat hubungan mulai mendekat? Mungkin mereka termasuk dalam kategori orang dengan attachment style avoidant. Attachment style atau gaya keterikatan adalah pola emosional yang terbentuk sejak masa kecil dan berpengaruh pada hubungan kita di usia dewasa. Pada artikel ini, kita akan membahas kebiasaan menarik diri orang avoidant dan alasan di balik kesulitan mereka untuk membuka hati.

Memahami Attachment Style Avoidant

Sebelum kita masuk ke kebiasaan menarik diri, penting untuk memahami apa itu attachment style avoidant. Secara umum, ada empat jenis attachment style: secure, anxious, avoidant, dan disorganized. Orang dengan attachment style avoidant cenderung merasa tidak nyaman dengan kedekatan emosional. Mereka sering kali menghargai kemandirian dan merasa tertekan ketika orang lain berusaha mendekat.

Kebiasaan Menarik Diri

  1. Menjaga Jarak Emosional

Salah satu kebiasaan utama orang avoidant adalah menjaga jarak emosional dari orang-orang terdekat. Mereka cenderung menghindari percakapan yang mendalam atau intim, sehingga sulit untuk mengenal mereka lebih baik. Hal ini bisa membuat pasangan atau teman merasa tidak diperhatikan atau diabaikan. Mereka sering kali akan lebih nyaman membahas topik yang dangkal atau sepele.

  1. Menghindari Komitmen

Orang dengan gaya keterikatan avoidant sering kali merasa terjebak ketika hubungan mulai menunjukkan tanda-tanda komitmen. Mereka mungkin akan menarik diri atau berusaha mencari alasan untuk tidak melanjutkan hubungan. Ini bukan berarti mereka tidak mencintai, tetapi lebih kepada ketidaknyamanan mereka terhadap keterikatan yang lebih dalam.

  1. Respon Terhadap Konflik

Ketika menghadapi konflik, orang avoidant cenderung menghindar daripada berusaha menyelesaikannya. Mereka lebih suka menyendiri dan merenungkan masalah daripada berkomunikasi dengan pasangan. Hal ini bisa menyebabkan kesalahpahaman dan frustrasi di pihak pasangan, yang mungkin merasa bahwa masalah tersebut tidak diperhatikan.

  1. Menciptakan Jarak Fisik

Selain menjaga jarak emosional, orang avoidant juga sering menciptakan jarak fisik. Mereka mungkin lebih memilih untuk tidak berada di dekat pasangan atau menghabiskan waktu sendirian daripada beraktivitas bersama. Ini bisa dilihat sebagai bentuk perlindungan diri, di mana mereka ingin menghindari rasa cemas yang muncul saat berada dalam situasi yang intim.

  1. Menggunakan Humor atau Sifat Stereotip

Terkadang, orang dengan attachment style avoidant menggunakan humor sebagai mekanisme untuk menghindari kedekatan emosional. Mereka bisa jadi terlihat santai dan lucu, tetapi ini sering kali merupakan cara untuk mengalihkan perhatian dari perasaan yang lebih dalam. Sifat stereotip ini bisa membuat mereka terlihat seolah-olah tidak peduli, padahal sebenarnya mereka memiliki banyak yang ingin disampaikan.

Kenapa Mereka Susah Buka Hati?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline