Pernah nggak sih, kamu ngerasa lagi PDKT sama seseorang, tapi mereka selalu kayak menjauh? Mungkin, mereka punya gaya attachment yang disebut avoidant. Orang dengan avoidant attachment biasanya punya kecenderungan untuk menjaga jarak dalam hubungan, terutama ketika mereka merasa hubungan itu terlalu dekat atau intens. Tapi tenang, ini bukan berarti mereka nggak tertarik sama kamu. Mereka cuma punya cara yang berbeda dalam merespons kedekatan emosional. Yuk, kita bahas cara-cara menghadapi orang dengan avoidant attachment supaya kamu nggak salah langkah!
1. Beri Mereka Ruang, Bukan Tekanan
Orang dengan avoidant attachment cenderung merasa lebih nyaman ketika mereka punya ruang untuk diri sendiri. Kalau kamu terlalu sering mendesak mereka buat cerita atau terbuka, mereka bisa merasa tertekan dan malah menarik diri lebih jauh. Solusinya? Beri mereka waktu dan ruang yang mereka butuhkan. Ini bukan tentang kamu, tapi tentang bagaimana mereka memproses emosi.
Misalnya, ketika mereka kelihatan butuh waktu sendirian, jangan langsung merasa tersinggung atau menganggap mereka nggak peduli. Tunjukkan bahwa kamu menghargai kebutuhan mereka untuk sendiri sesekali. Dengan begitu, mereka akan merasa lebih nyaman dan perlahan-lahan bisa lebih terbuka.
2. Jaga Komunikasi Tetap Ringan dan Santai
Saat berkomunikasi dengan orang avoidant, usahakan agar percakapan tetap ringan dan nggak terlalu emosional di awal. Jangan langsung masuk ke topik yang dalam atau memaksa mereka untuk membicarakan perasaan. Orang avoidant lebih suka bicara soal hal-hal yang konkret dan realistis. Jadi, mulailah dengan obrolan yang ringan dan nggak menekan.
Misalnya, kamu bisa ajak mereka ngobrol soal hobi, kegiatan sehari-hari, atau hal-hal menarik lainnya tanpa terlalu banyak menyinggung soal emosi. Ini akan membuat mereka merasa lebih nyaman dan nggak merasa terjebak dalam percakapan yang terlalu serius.
3. Bangun Kepercayaan Secara Perlahan
Orang dengan avoidant attachment sering kali butuh waktu lebih lama untuk benar-benar mempercayai seseorang. Jadi, jangan buru-buru mengharapkan mereka untuk langsung membuka hati. Proses membangun kepercayaan dengan mereka harus dilakukan secara bertahap dan konsisten.
Tunjukkan bahwa kamu bisa diandalkan tanpa harus menuntut mereka untuk terbuka lebih cepat. Dengan konsistensi, mereka akan mulai merasa lebih aman dan nyaman berada di dekatmu. Ingat, kepercayaan itu butuh waktu, jadi sabar adalah kunci utama di sini.