Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Terpenjara

Diperbarui: 12 November 2015   15:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Bilakah mentari menyapa lewat seuntai senyuman
Hingga aku jatuh tersungkur dan tak sadarkan diri
Lamunan ini selalu merasa ingin dekat denganNya
Tapi nafsu amarah terlalu besar menyandra diri

Aku khawatir akan masa depanku sendiri
Tak tau arah mau aku kemana hidup ini
Terasa kosong dalam keheningan jiwa yaang terpenjara
Tak tau mau ku salahkan siapa? salah orang tuaku ? tidak !!!

Dengan tegas kukatakan salah itu tak pernah benar
Kebenaran adalah mutlak milikNya karena
Hanya kepadaNya tempat kita meminta segala sesuatu
Yakinlah semua akan baik baik saja
Asalkan usaha dan slalu berdoa demi kehidupan yang lebih baik

Voril Marpap




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline