Berdasarkan data World Population Review tahun 2023, Indonesia menduduki posisi keempat terbanyak untuk jumlah penduduk di dunia di bawah Amerika Serikat, Tiongkok, dan India. Indonesia memiliki populasi sebesar 275.773.774 jiwa dan sebagian besar penduduk Indonesia terkonsentrasi di usia produktif (15-64 tahun) sebesar 190.977.917 jiwa (69,25%) dari total populasi Indonesia dan akan terus bertambah (BPS, 2022). Karena Indonesia memiliki banyak penduduk usia produktif, Indonesia mendapatkan kondisi spesial yang disebut dengan bonus demografi!
Apa itu bonus demografi?
Jadi, bonus demografi adalah kondisi di mana penduduk usia produktif (15-64 tahun)lebih banyak dibandingkan usia non produktif (0-14 tahun dan 65 ke atas). Hal ini sangat menguntungkan karena produktivitas negara akan meningkat dan ekonomi negara dapat naik. Tapi jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini akan menyebabkan negara harus memikul beban besar karena penduduk ini tidak produktif.
Karena Indonesia mendapatkan bonus demografi, Indonesia harus mengelola penduduk agar menjadi produktif dan berkontribusi bagi negara. Lalu apa yang Indonesia bisa lakukan agar bisa menjadi negara maju dengan menggunakan bonus demografi?
Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia
Untuk menjadi negara maju, Indonesia harus meningkatkan kualitas SDM dulu. Mengapa harus SDM? Lalu apa itu SDM?
Nah, Sumber Daya Manusia atau disingkat SDM adalah sekumpulan orang yang bekerja dengan menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan mereka. Dari pengertian ini dapat disimpulkan kalau SDM merupakan salah satu indikator untuk menilai kecakapan suatu seseorang dalam bekerja. Jika kualitas SDM menurun atau stagnan, Industri Indonesia tidak akan berkembang dan perusahaan akan mempekerjakan pekerja asing daripada pekerja Indonesia sendiri.
Seram banget, kan? Lalu apa yang harus pemerintah lakukan untuk meningkatkan SDM?
Mewajibkan pendidikan untuk semua warga negara
Meninjau kembali kurikulum yang ada dan perbaiki jika ada kurikulum yang tidak sesuai
Meningkatkan kualitas sekolah vokasi (SMK)