Lihat ke Halaman Asli

Mentari Hati

Diperbarui: 22 November 2019   01:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kata orang, masa-masa SMA adalah masa yang paling indah. Masa SMA adalah masa-masa di mana kita merasakan 'jatuh cinta' untuk pertama kalinya atau mungkin masa SMA adalah masa di mana kita mengenal hal yang dapat membuat kita senang -dalam artian positif dan negatif. Namun, menurutku, masa SMA adalah masa di mana kita bisa merasakan persahabatan yang sangat erat. Perkenalkan, namaku Jo, dan ini ceritaku --cerita kami.

Dulu, aku termasuk orang yang senang memiliki teman. Pokoknya, aku harus memiliki teman sebanyak-banyaknya. Namun, semakin besar, aku semakin sadar bahwa tidak semua orang dapat berteman dengan kita. Tidak semua orang termasuk orang yang baik untuk menjadi teman. Sempat memiliki beberapa pengalaman buruk tentang persahabatan. Sempat juga  berada di ambang kebingungan untuk tetap berada di lingkungan yang ku anggap toxic, dan akhirnya memilih untuk keluar dari lingkup persahabatan tersebut. 

Namun sekarang, aku memiliki beberapa sahabat, ada yang satu jurusan denganku, ada juga yang berbeda jurusan denganku. Beberapa dari mereka sudah ku kenal sejak SMP, namun ada juga yang baru ku kenal sekarang. Memang, pada awalnya tidak ada yang tahu bahwa kami akan bersahabat. Kami masing-masing memiliki keunikan tersendiri, ada yang sangat sosial, ada yang sangat tertutup, ada yang receh, ada juga yang sangat bertalenta (sehingga membuatku minder) dan juga masih banyak yang lain. Dengan segala keunikan tersebut, kami pun semakin dekat. 

Shirley, Ellena, Angel, Laura, Sheila, Jocelyn, Rostherine, Liam, Putra, Kent dan Angie. Nama-nama yang membuat 2 tahun SMA ku menjadi berwarna. Membayangkan hari-hari tanpa mereka saja sudah membuatku geleng-geleng kepala sendiri. Bisa dipastikan aku menjadi seorang yang duduk di pojokan seorang diri. Hari-hariku berwarna dengan sikap Shirley yang sangat lemah lembut, Ellena yang sangat religius, Angel yang sangat ambisius, Laura yang receh, Sheila yang bisa-semua-hal, Jocelyn yang seru, Rostherine yang suka ghibah, Liam yang jahil, Putra yang memiliki wawasan luas tentang dunia luar, Kent yang let-it-flow saja dan Angie yang polos. 

Aku memang sudah dekat dengan Shirley, Ellena, Angel, dan Sheila pada saat SMP. Pada saat kelas 10, saya baru dekat dengan Jocelyn, Laura, Putra, Liam dan juga Kent. Pada kelas 11, saya berteman dekat dengan Rostherine dan Angie. Walaupun sebenarnya agak menyesal mengapa baru dekat sekarang. Tapi tak apa, lebih baik baru dekat sekarang daripada tidak pernah. 

Pernah suatu hari, saat sekolah kami mengadakan kegiatan retreat yang diikuti oleh seluruh siswa kelas 10. Pada malamnya, kami melakukan kegiatan api unggun. Pada saat itu, aku menangis karena teringat dengan Alm. Papa, mereka langsung memelukku dan mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Bahkan Laura sampai berlutut dan menghapus air mataku. Iya, memang perlakuannya se-menggemaskan itu.

Bersenang-senanglah
Karna hari ini yang kan kita rindukan
Di hari nanti
(Sheila On 7 - Sebuah Kisah Klasik)

Selain mewarnai hari-hariku, mereka juga tidak akan membiarkanku untuk melewati semuanya sendirian, termasuk emosiku. Mereka tahu aku memiliki sedikit masalah dalam mengontrol mood. Mereka dengan sangat amat sabar menemaniku melewati segala emosi yang ku rasakan seperti sedih dan marah. Jika aku sedang menangis, mereka akan memelukku dan membiarkanku mencurahkan segala emosi dan tenaga. Lihat, bagaimana aku tidak bisa tidak menyayangi mereka? Perlakuan mereka sangat menggemaskan.

Dengan mereka, aku merasa bahwa aku bisa melewati semuanya. Dengan mereka, aku merasa bahwa aku akan baik-baik saja. Memiliki mereka sebagai teman --sahabat, merupakan suatu hal yang tidak akan kusesali. Mengingat kembali perkenalan kami membuatku tersenyum geli. Tidak pernah terpikirkan olehku Tuhan akan menjawab pertanyaanku untuk memberikan sahabat yang sangat setia. Sangat amat bersyukur dengan keberadaan mereka. 

Sebuah pesan yang ingin ku sampaikan kepada teman-temanku. Jika nanti kita sudah terpisahkan oleh waktu dan jarak, selalu ingatlah bahwa aku sangat bersyukur dengan keberadaan kalian semua. Maaf jika selalu merepotkan kalian. Semoga kita bisa selalu bersama seperti kala ini. 

Teruntuk masa putih abu-abu yang sebentar lagi akan usai 
Ku titipkan pesan ini untukmu
Tolong, jangan biarkan memori indah ini hilang tanpa jejak
Tolong, biarkanku untuk merasakan rasa hangat ini sampai selamanya
Tolong, jangan biarkan kami melupakan memori indah ini walaupun sudah terhalang
oleh jarak dan waktu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline