selamat tinggal manisku, aku kini kan mengenangmu. tak khayal kemarin cintaku hidup. kini mati sudah bersama faktanya. kau telah meninggalkan sekumpulan bunga cinta beraneka warna. walaupun ia belum pernah kau puja.
aku mungkin tak akan pernah lagi mendapatkan kesempatan lagi disisimu, walau hanya satu banding seribu, dan sebesar jengkalan kuku. kau malaikatku menjadi bisu diantara hati yang kaku.
entah mengapa aku memberi ruang hati untukmu. padahal hatiku sendiri telah penuh. berduri-duri aku menyimpan rahasia. akhirnya terungkap jua. kau telah tau nyatanya dan kau pergi menapaki jalan tak hingga.
seandainya saja ada kesempatan kedua, aku ingin mengucapkannya. arti dari semua kata indah yang telah turun dari pandangan mata. aku ingin kita bersama. bersama memandang si matahari merah jingga. ia begitu hangat dan bercahaya. dan kita sentosa di dalamnya.
tumbuhkanlah benih-benih cinta dihatimu kembali. sekali saja turuti hatimu. ia telah lelah berwujud kaku. sekali-kali bebaskanlah. ia kan memilih jalanya dan memilih bersatunya cinta kita. tapi naas, semua telah hancur sudah. punah tak tersisa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H