Hari ini seperti biasa saya menjalani hari-hari saya dengan berkuliah, dari pukul 08:00 pagi sampai 08:00 malam. Lelah memang, belum lagi tugas-tugas yang semakin hari semakin banyak dan menumpuk walaupun sedikit demi sedikit sudah saya kerjakan. Beginilah - - memang - - sebagai mahasiswa baru di sebuah universitas negri yang kata orang tercinta uin maulana malik ibrahim malang, saya belum bisa sepenuhnya beradapatasi di sini.
Apalagi di lingkungan asrama yang mana saya dari kecil belum pernah sekalipun merasakan mondok atau jauh dari rumah ataupun dari keluarga saya. Dan ini adalah tahun pertama saya berhijrah di kota orang yang dengan jarak sekitar 4 sampai 5 jam bisa saya tempuh dari kota saya ke malang.
Disini saya bisa melihat bermacam-macam karakter orang dari berbagai daerah. Saya dulu sering berfikir kalau orang-orang di luar sana adalah orang-orang yang tidak mau saling menyapa dan saling bantu karena kepercayaan di desa saya memang menganggap orang-orang kota seperti demikian atau istilahnya tidak serawungan. Ternyata statemen seperti itu saya anggap salah ! karena banyak teman-teman di sini yang ramah baik dan tidak seperti apa yang saya pikirkan.
Untuk masalah universitas saya sendiri.....
Bagus memang dari segi gedung sudah dibilang lumayan, kata orang kampus ini kental dengan agamanya terkenal dengan kampus hijau dan lain sebagainya dan bla bla bla. Itu semua pendapat orang. Namun, dari diri saya sendiri yang seorang mahasiswa ingusan memang banyak kritik untuk kampus hijau ini. Diantara yang kurang saya suka adalah sistem asrama dan sistem perkuliahan yang menurut saya tersistem tapi amburadul. Ketika menjalanihari di sini, semakin hari hati saya semakin ingin memberontak dan berteriak bahwa tidak adil ini semua bagi saya !
Mungkin teman-teman satu angkatan saya juga merasakan apa yang saya rasakan, bisa dibuktikan dengan ada beberapa mahasiswa yang pindah atau boyong dari asrama dengan alasan tidak kerasan. Bagaimana bisa kerasan ? coba anda rasakan seperti apa yang saya rasakan sekarang ini. Saya adalah mahasiswa jurusan pendidikan guru madrasah ibtidaiyah dari jalur umptkin yaitu jalur-jalur yang banyak sekian jalur saya gagal masuk dalam PTN pilihan saya. Saya menulis seperti demikian bukan karena saya tidak bersyukur. Tentu, saya sangatlah bersyukur bisa masuk di uin malang ini. Namun, beginilah manusia selalu ada kurang dan kurang.
Saya datang di uin dengan penuh rasa gembira hati berniat karena Allah ta'ala untuk berkuliah sesuai jurusan yang saya pilih yaitu jurusan pendidikan guru madrasah ibtidaiyah, namun di tahun pertama yang mewajibkan asrama ini sangat mengganggu menurut saya. Karena, setiap hari selalu di penuhi dengan kegiatan-kegiatan yang menurut saya kurang efektif.
Jam 03:00 pagi saya harus bangun untuk antri mandi dan berjama'ah sholat shubuh di masjid. Setelah itu memulai kegiatan bahasa arab, inggris dan ta'lim dari jam lima kurang sampai jam delapan. Kemudian langsung kulanjut kuliah reguler sampai sekitar jam 12 siang, istirahat sebentar untuk sholat dan makan jam 02:00 smapai jam 08:00 malam aku harus berkuliah bahasa arab. --mungkin---anda menannyakan dari mana segi ketidakefektifan.
Yang pertama adalah kegiatan bahasa ketika pagi. Sedikit saya tidak suka dan saya anggap tidak bermanfaat. Dan seharusnya kegiatan ini harus di hapus. Karena kegiatan ini adalah kegiatan yang diajar oleh pengurus asrama dan kegiatan hanya berisi menyanyikan banyak yel-yel. Dan yang kedua adalah kenapa kegiatan kuliah bahasa arab wajib lebih banyak jam daripada kuliah umum yang saya jalani ? itu yang menurut saya tidak adil ! saya kira saya di sini untuk berkuliah jurusan PGMI bukan bahasa arab.
Mungkin ketika anda membaca apa yang saya tulis ini, sebagian dari anda ada yang berbeda pendapat dengan saya, namun ini adalah kata ungkapan bagi saya, ini adalah ladang saya untuk mencurahkan sebuah isi hati saya. Suka duka mahasiswa baru uin.
Tapi walaupun demikian kampus ini adalah kampus kebanggaan dalam hati saya, saya hanya tidak menyukai sistem perkuliahannya yang saya bahas di atas. Tapi saya percaya bahwa kampus ini bisa membawa saya menuju kesuksesan saya. Ini hanyalah cobaan sementara sekaligus proses yang harus saya lalui untuk meraih masa dpan cerah saya. Karena banyak dari mereka yang dulu adalah sosok yang tidak penting menjadi penting karena kampus ini.