Lihat ke Halaman Asli

Viola Malta R.

Dosen Fakultas Vokasi UM dengan latar belakang pendidikan Real Estate Arsitektur ITS

(Dukungan Bank untuk Pembiayaan) Perumahan Rakyat Akankah untuk Rakyat? (Part 3)

Diperbarui: 26 Juli 2023   22:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

----- Lanjutan dari Part II -----

Pembiayaan sektor perumahan dibagi menjadi :

A. Supply/pengembang 

Meliputi pembiayaan untuk :

1. Pengadaan lahan (KPL / Kredit Pembelian Lahan) 

Hanya disediakan bagi pengembang yang membangun perumahan untuk MBR. Pemohon haruslah pengembang perumahan yang berbentuk badan usaha,berbadan hukum, ataupun koperasi. Syaratnya meliputi :

- Luas lahan yang dibiayai maksimum 20 Hektar. Penetapan luas lahan berpedoman pada luas lahan yang tertera dalam sertipikat HGB atau SKHGB, dikurangi dengan luas lahan yang telah terjual baik melalui KPR maupun tunai, serta luas lahan yang dipergunakan untuk pembangunan rumah komersil.

- Lahan harus dalam kondisi tanah matang.

- Terdapat dalam satu hamparan dan tidak terpisahkan oleh milik pihak lain yang secara material dapat memberikan dampak negatif terhadap proses pembangunan dan pemasaran proyek perumahan.

2. Pembangunan proyek (KMK Konstruksi) 

Merupakan pembiayaan untuk pekerjaan konstruksi perumahan. Jangka waktu kredit maksimum sesuai dengan estimasi/proyeksi masing-masing proyek dengan memperhatikan skala proyek, jadwal pembangunan/penjualan atau proyeksi pengembalian sesuai cash flow. Adapun yang dibiayai oleh bank maksimal 80% dari nilai konstruksinya meliputi sarana, prasarana, dan bangunan. Bagi developer yangmembangun perumahan bagi MBR, ada biaya khusus untuk pengadaan PSU.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline