Lihat ke Halaman Asli

Ketika Tangan Lain Merengut Orang Tak Berdosa

Diperbarui: 27 September 2018   03:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada kali ini saya ingin belasungkawa untuk keluarga korban yang mengenai pengeroyokan yang terjadi di GBK. Insiden yang membuat semua rakyat bersimpati dan berempati. Berita tentang Pengeroyokan Supporter yang merengut nyawa orang lain tanpa belas kasihan yang tidak memiliki hati manusia sedikitpun. Sampai membuat sanak dan kerabat mengalami penderitaan karena ditinggal oleh orang tercinta.  

Orang tua mana yang tidak merasa sedih ketika ditinggal oleh anak sendiri. Mendengar kabar bahwa mereka mengalami insiden sampai merengut nyawa akibat pengeroyokan, tentu membuat mereka sedih. Tidak bisa menahan tangis dan tak kuasa melihat sang anak yang menjadi korban.

Dalam dunia bola kita semua tentunya tahu bahwa setiap sepak bola memiliki Supporter yang mendukung Tim Sepak Bola mereka masing-masing. Dan tentunya Supporter adalah energi semangat untuk anggota setiap tim. Melihat bagaimana mengebunya mereka menyemangati setiap Tim. Dan tidak menyulutkan rasa lelah melihat Tim mereka bertanding.

Tetapi bagaimana jika Supporter yang tiba-tiba saja melakukan hal yang tidak patut untuk dicontoh dan melakukan tindakan kriminal? Apakah itu merupakan seorang Supporter yang seharusnya menyemangati Tim malah melakukan kriminalitas? Supporter tidak mengenal rasa permusuhan, menang ataupun kalah itu adalah sama. Dimana sebuah formalitas yang dijadikan sebuah tindakan dibalik topeng yang tertutup.

Supporter tentu tahu mana yang salah dan mana yang tidak. Meski harus menanamkan sportifitas didalam diri. Tetapi dengan melakukan tindakan kriminal tanpa sebab ataupun masalah dan membuat gempar dunia maya dengan memakan korban apakah itu patut? Kita sesama manusia tentu bisa berfikir bahwa mereka masih mempunyai keluarga yang menunggu mereka pulang dengan selamat.

Sebuah semangat memang patut dikobarkan tanpa menyulut rasa hingga melampiaskan pada orang yang tidak berdosa. Memikirkan kenapa dan kapan waktu seseorang bisa melakukan tindakan tanpa harus memakan korban. Banyak keluarga yang bersedih dengan harus berlapang dada menerimanya.

Seorang Supporter tentu adalah orang yang berpendidikan, bukan? Maka dari itu lihatlah kedepan dan berfikir dua kali jika ingin melakukan sesuatu. Jangan biarkan insiden ini terjadi lagi hingga kapanpun dan dimanapun. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline