Salam Sepakbola Bangkit!!! [caption id="attachment_211606" align="aligncenter" width="610" caption="Para Suporter menyematkan pita tanda dukungan dan kepercayaan kepada Timnas Merah Putih (Sumber foto : premierleague.co.id)"][/caption]
Seperti kita ketahui hasil mengecewakan didapatkan Timnas Indonesia pada pertandingan pertamanya saat berhadapan dengan Laos yang berakhir dengan skor sama kuat 2-2. Ane juga sudah membuat artikel mengenai kemiripan hasil Indonesia vs Laos (AFF Cup 2012) dengan Thailand vs Laos (AFF Cup 2010). Ane juga sudah menyeimbangkan dengan artikel ini dengan hasil yang didapatkan tuan rumah melawan Singapura antara AFF Cup 2002 dengan 2012. Seperti yang banyak diduga juga, akan ada suara-suara sumbang yang mengiringi hasil mengecewakan itu, terutama dari orang-orang yang selama ini merasa kenyamanannya diganggu atau orang-orang yang sekedar mencari sensasi dan keributan di media sosial. Kita mahfum, kebanyakan masyarakat kita memang senang dengan keributan dan memancing perdebatan. Kalau kata salah satu bos Ane, orang yang suka debat kusir dan melempar wacana, membicarakan hal negatif dengan menggebu-gebu, tidak suka berbicara sesuatu yang lebih positif (terutama usulan/rencana) di masa depan, itu adalah serangkaian ciri orang dengan kemampuan intelektualitas rendah. Itu makanya orang-orang seperti itu tidak akan pernah bisa diajak maju karena dia sendiri takut menghadapi masa depan, dan lebih senang berdalih jika ternyata apa yang dilakukan/dikatakannya salah. Okay, kita tinggalkan orang-orang seperti itu, yang jelas Ane dan tentunya Kompasioner lainnya ingin kemajuan prestasi dari Timnas kita, terlepas siapapun orang-orang yang telah datang memenuhi panggilan negara dan hatinya di sana. Hasil mengecewakan pada satu pertandingan bukanlah hasil yang layak diratapi dan tidak mewakili keseluruhan hasil yang akan terjadi. Terlalu dini menilai bahwa hasil satu pertandingan adalah suatu kegagalan. Ingat, pada Piala Dunia 2006, Italia meraih gelar juara dunia di tengah masalah liga dan krisis pemain karena sebagian besar pemainnya terkena calciopoli. Satu hal lagi, Italia waktu itu juga cuma meraih hasil imbang dengan tim terlemah di grup itu, yaitu Amerika Serikat. Ingat juga Piala Dunia 2010, Spanyol merengkuh gelar juara dunia meskipun pertandingan pertama dilalui dengan kekalahan. Kalau tidak mau terlalu jauh, Malaysia meraih juara AFF Cup 2010 selepas kekalahan memalukan di pertandingan pembuka. Kawan, bukankah masih ada waktu 4x45 menit bagi Bambang Pamungkas dkk untuk bisa membalikkan keadaan?. Kalau Laos bisa memecahkan rekor selalu kalah melawan Indonesia, bukankah kesempatan yang sama dimiliki Indonesia saat berhadapan dengan Singapura dan Malaysia?. Mungkin kemarin mereka bermain buruk, tapi besok mereka masih punya waktu untuk bermain lebih baik dan lebih baik lagi. Bola memang bundar, lapangan memang rata, tapi semangat bertanding bukan soal bundar atau rata. Biarkan pembagian tugas berjalan sesuai rulenya, jangan ada yang menyimpang, jangan ada yang merasa bisa melakukan lebih baik. Biarkan pelatih dengan strateginya, biarkan pemain dengan kemampuan olah bolanya, dan lakukan dengan baik tugas kita sebagai suporter dengan dukungannya. Bagi yang tidak bersedia menjalani peranannya, silakan keluar meninggalkan arena. Hey, ingat kawan!!! Sebelum 6x45 Menit selesai, Timnas Indonesia belum tersisih dari persaingan!!! Let Them do the best, Let God do the rest!!! Tetap dukung Timnas apapun hasilnya!!! Garudaku Garudamu Garuda Kita!!! Salam Sepakbola Bangkit!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H