Lihat ke Halaman Asli

AFF Cup 2012: Media, Mohon (Jangan Dulu) Ganggu Mereka!

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Salam Sepakbola Bangkit!!!

Kemenangan Indonesia atas Singapura 2 hari lalu disambut dengan gegap gempita oleh seluruh masyarakat Indonesia.  Media pun tidak mau kalah untuk gencar memberitakan prestasi Timnas Indonesia setelah penantian 14 tahun lamanya tanpa kemenangan atas Singapura.

Namun, ada hal yang harus diingat bahwa kita belum lolos ke Semifinal, kita belum lolos ke partai puncak, dan kita belum menjadi juara.  Masih ada perjuangan selama 2x45 menit memastikan tiket ke semifinal di genggaman.  Media di Indonesia memang dikenal sering kebablasan dalam memberitakan suatu peristiwa, sehingga justru sering menjadi bumerang bagi atlet-atlet Indonesia.  Bisa dimaklumi, karena kebanyakan karakter orang Indonesia memang mudah terbuai pujian.

Jadi, melalui tulisan ini Ane memohon, tolong hentikan dulu sementara euforia itu.  Biarkan mereka tetap berkonsentrasi untuk menyelesaikan PR Mereka (para punggawa Garuda-red) membawa Indonesia ke tempat yang lebih terhormat dari yang orang perkirakan. Mari kita sejenak hening, menyisihkan waktu kita, membisikkan doa tulus untuk keberhasilan Timnas.  Kemenangan atas Malaysia bukan persoalan lolos atau tidak, juara atau tidak, tapi ini menyangkut harga diri Bangsa Indonesia.

Alkisah, seekor kelinci tertembak kakinya oleh pemburu.  Sang pemburu memerintahkan anjing pelacaknya untuk mengejar dan menemukan sang kelinci.  Tapi ternyata si kelinci berhasil lolos, yang mengundang rasa takjub dari para sahabatnya.  Salah seorang sahabatnya kemudian  bertanya, "Wahai kelinci bagaimana kamu bisa lolos, sedangkan kakimu dalam kondisi terluka, dan kecepatan larimu masih kalah dari anjing pelacak?".  Dengan tenang si kelinci menjawab, "Anjing itu mengejarku dengan sekuat tenaga, sedangkan aku berlari mati-matian.  Kalau aku tidak berlari mati-matian, kalaupun aku tidak tertangkap, paling anjing itu hanya akan dicaci maki oleh majikannya, tapi kalau aku tertangkap maka aku yang akan mati dicincang oleh majikannya".

Demikianlah yang terjadi dengan para punggawa Timnas saat ini, mereka pasti akan berusaha mati-matian untuk menang.  Kalau mereka menang, Tim Harimau Malaya hanya akan dicaci maki suporternya dan itu hanya akan berlangsung sementara waktu.  Sedangkan kalau Timnas Garuda kalah, maka ini akan membahayakan keberlangsungan hidup sepakbola Indonesia ke depannya.

Pada pertandingan terakhir yang menentukan ini, Indonesia akan lolos jika:

1.  Indonesia menang, berapapun skornya, dan apapun hasil pertandingan lainnya

2.  Indonesia imbang, berapapun skornya, dan apapun hasil pertandingan lainnya

3.  Indonesia kalah, dengan selisih maksimal 2 gol, dan Laos menang atas Singapura dengan selisih 1 gol

Tapi, semoga saja yang terjadi adalah skenario pertama, dan jangan skenario yang ketiga.  Amiin....

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline