Lihat ke Halaman Asli

Victor Kurniawan

Pembelajar dan pencari kebenaran

Sebuah Sudut Pandang Mengenai Hari Valentine

Diperbarui: 24 Februari 2021   15:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Dok. Pribadi)

Di bulan Februari pada tanggal 14 biasanya hari Valentine dirayakan, yang disebut-sebut hari kasih sayang. Di hari ini sesuatu yang wajar ketika orang-orang mengekspresikan kasih pada orang yang mereka sayangi dengan mengirimi bunga, coklat, bahkan puisi untuk menunjukkan kasih sayangnya.

Hari Valentine biasanya juga akrab dengan seruan penolakan oleh kelompok-kelompok tertentu. Mereka biasanya mengekspresikan penolakannya melalui demo, unggahan di media sosial dan juga kajian-kajian yang mengundang khalayak ramai. Tetapi, walau ditolak tetapi perayaan hari Valentine in biasanya tetap berjalan.

Sisi yang lain hari Valentine, perayaan ini memiliki nilai ekonomi. Dalam sebuah kesempatan, saya pernah berbincang dengan petani bunga, di Batu. Mereka menceritakan bahwa di hari Valentine pesanan bisa mencapai 10000 tangkai bunga dan permintaannya dari berbagai daerah di Indonesia.

National Retail Federation melaporkan pada tahun 2020 $27,4 milliar dihabiskan oleh konsumen sebagai persiapan untuk merayakan Hari Valentine. Jika dibandingkan dengan tahun 2019, yang hanya berkisar U$ 20,7 milliar, maka dapat dikatakan telah terjadi peningkatan penjualan dalam kaitan dengan perayaan hari Valentine, Luar biasa bukan?

Memang perayaan Valentine diera sekarang sudah memiliki banyak wajah, tetapi tahukah kita bahwa ada kisah yang menawan di dalam kisah hari Valentine? Kisah yang memaparkan perjuangan seorang martir yang berjuang mengusahakan keadilan dijamannya.

Sebelum Kekristenan berkembang ada sebuah festival untuk menghormati Juno, dewi bagi perempuan dan pernikahan, di dalam sistem kepercayaan Roma, festival ini adalah festival kesuburan atau disebut Lupercalia. di Festival ini Luperci, anggota dari imam keagamaan Roma, akan berkumpul di gua suci, yang menurut legenda tempat Romus dan Romulus di besarkan oleh serigala. Di goa ini mereka akan mengorbankan kambing sebagai tanda kesuburan, dan anjing sebagai tanda penyucian. Kulitnya direndam di dalam darah dan dipercikan ke jalanan, ladang dan wanita juga boleh menyentuhnya untuk kesuburan. Di dalam festival ini juga ada lotere untuk memasangkan pria dan wanita, yang biasanya akan berakhir pada pernikahan.

Namun, ketika Kekristenan berkembang, tepatnya pada jaman Paus Gelaius, diputuskan bahwa semua perayaan kebudayaan agama pagan termasuk, Lupercalia festival, yang bertentangan dengan Kekristenan harus dirubah peruntukkannya dan didedikasikan bagi seorang martir Romawi bernama Valentine yang menjadi martir ditanggal 14 Februari.

Berdasarkan,beberapa catatan, paling tidak ada 3 orang bernama Valentine yang meninggal tepat di tanggal 14Februari, yaituValentine dari Roma, Valentine uskup dari Terni, dan Valentine dari Afrika. Tetapi, sosok Valentine yang penulis maksud adalah yang pertama, Valentine dari Roma. Apa yang dia lakukan sehingga dia dikenang demikian?

Valentine dikenal sebagai seorang imam yang mengijinkan pernikahan bagi para tentara Romawi dibawahpemerintahan Kaisar Claudius II. Pada saat itu, kemuliaan dan kebesaran Romawi mendekati akhirnya. Krisis dimana-mana, Eropa hingga Asia, penuh dengan perlawanan. Sehingga, kekaisaran membutuhkan sebanyak mungkin prajurit untuk memperkuat angkatan perangnya. Inilah dasar larangan menikah bagi pasangan muda pada era Claudius. Jelas ini mencederai perasaan keadilan sehingga Valentine melawan denganmemberikan restunya bagi orang yang ingin menikah, dengan menggelar upacara pernikahan bagi mereka.

Tindakan Valentine ini diketahui kekaisaran sehingga dia dipenjara.Di dalam penjara, anak seorang penjaga penjara bernama Asterius yang memiliki anak yang mengalami kebutaan. Asterius mendengar bahwa Valentine adalah seseorang yang diberikan karunia untuk menyembuhkan. Asterius meminta dan Valentine mengabulkan, sehingga anak Asterius sembuh. Kesembuhan putri Asterius ini membuat kaisar Claudius II takjub dan mau menjadikan Valentine Tuhan, dan bergabung dalam kekaisaran Roma, tetapi dia menolak, sembari menolak larangan kerajaan terhadap larangan pernikahan. Akibatnya adalah hukuman mati bagi Valentine.Ketika dia akan dihukum mati, ia mengirimkan surat pada anak perempuan yang ia sembuhkan dan mengakhiri surat tersebut dengan ucapan "From Your Valentine", yang menjadi ucapan sampai sekarang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline