Lihat ke Halaman Asli

Varin Kaspi

Karyawan Swasta/Accounting

Anies Mau Nurut Gak? Megawati Mau Konsisten Gak?

Diperbarui: 27 Agustus 2024   15:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : sinpo.tv

Pernyataan Megawati dalam acara Pengumuman Calon Kepala Daerah dan Calon Wakil Kepala Daerah yang digelar di Kantor DPP PDIP, Jakarta pada Kamis (22/8/2024) yang mengatakan apakah Anies mau nurut jika dicalonkan oleh PDIP menimbulkan banyak spekulasi bahwa pernyataan tersebut adalah sebuah persyaratan Anies untuk masuk PDIP jika mau diusung sebagai Calon Gubernur oleh PDIP.

Banyak juga pengamat bahkan jurnalis yang menangkap pernyataan tersebut sebagai penolakan Megawati untuk mengusung Anies. terlepas alasan dibelakangnya dan dampaknya terhadap pencaloan Anies Baswedan, saya mencoba untuk fokus terhadap pernyataan Megawati tersebut.

Jika Megawati mengatakan Anies Baswedan apakah mau menurut dengan PDIP, saya selaku masyarakat awam jadi bertanya-tanya, apakah Megawati mau berkomitmen terhadap Ideologi dan slogannya sebagai Partai wong cilik dan nasionalis. Berikut adalah yang menjadi dasar pertanyaan saya kepada Megawati :

  • Pertama : Sebagai Ketua Umum yang mengklaim Partai Wong Cilik, yang artinya Partai yang memprioritaskan kebijakan yang berpihak kepada wong cilik, maka siapakah yang saat ini sudah memiliki rekiam jejak tersebut sebaik Anies Baswedan. mungkin banyak orang yang mengklaim dekat dan peduli pada rakyat kecil dan berjanji kebijakannya akan berpihak kepada rakyat kecil. Tapi sejauh yang saya ketahui, baru Anies Baswedan yang memiliki rekam jejak kebijakannya yang berpihak kepada rayat kecil seperti penataan kampung susun akuarium, kampung bayam. Kampung Susun Tumbuh Produktif Cakung dan Kampung Gembira Gembrong. Jadi, jika memang Megawati benar-benar peduli terhadap wong cilik, maka beliau harus mencari, membidik dan mengambil Anies Baswedan, jika ternyata tidak mengambil Anies Baswedan dan memilih orang lain, maka setidaknya orang tersebut memiliki rekam jejak melebihi atau minimal setara dengan Anies Baswedan didalam menangani masalah-masalah wong cilik/rakyat kecil.

  • Kedua : Nasionalisme, sebagai Partai nasionalsis yang mengklaim keberagaman dan perbedaan untuk persatuan, maka lagi-lagi sampai saat ini baru Anies Baswedan yang menjadi tokoh politik yang berhasil merangkul semua golongan baik etnis maupun agama. Untuk menyajikan bukti, tidaklah sulit untuk mencarinya di dunia maya atau bertanya ke A.I.

Jadi kalau Megawati bertanya mau nurut gak? nurut seperti apa? menjalankan visi dan misi PDIP? yaah Anieslah orangnya yang memiliki konsep "membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar". 

Tapi apapun keputusan Megawati dengan PDIP-nya sekalipun tidak mengusung Anies, tetap harus dihormati, karena kita tidak pernah tau, ada apa dibelakangnya, apakah pragmatisme, tekanan,strategi, tapi tetap apapun alasannya, semoga alasannya didasari dengan niat baik.

Dan buat pendukung Anies, kalau memang gak jadi disusung PDIP, harus menerima dan berbesar hati, jangan nyalahin PDIP, karena itu bagian dari konsekwensi Anies yang berjalan sendiri tanpa memiliki Partai dan memilih untuk tidak lewat jalur independen. sinpo.tv

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline