Lihat ke Halaman Asli

Kelompok Bersenjata Papua, Kini Beraksi di Nabire

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aksi kelompok sipil bersenjata di Papua seakan tak ada habisnya. Selalu ada cara baru untuk menunjukkan eksistensinya. Ditumpas di wilayah Puncak Jaya, mereka berpindah ke kota Jayapura. Di ibukota Prov. Papua ini mereka harus membayar mahal dengan tertembaknya salah seorang pimpinan mereka yakni Mako Tabuni pada 14 Juni 2012 serta tertangkapnya Dany Kogoya awal bulan ini oleh Tim Khusus Polres Jayapura Kota.

Kini mereka berpindah lokasi, bergeser ke Nabire dan mulai melakukan aksi teror di sana. Padahal di wilayah ini baru saja terjadi bencana gempa bumi berkekuatan 6,3 skala richter pada 8 September lalu.

Kemarin, Senin 24 September 2012 terjadi aksi baku tembak antara sekelompok orang bersenjata dengan aparat polisi di  Urumusu Kabupaten Nabire. Satu orang anggota kelompok bersenjata berhasil ditembak di bagian paha kiri, bernama Kristian Songgonau. Kristian kina sedang menjalani perawatan di RSUD Nabire, sementara rekannya berhasil lolos dari kejaran.

Awalnya, Kristian dkk melakukan aksi pemalangan dan pemalakan di jalan Trans-Nabire Paniai.“Tiap angkutan yang melintas menuju tempat pendulangan emas Topo dipalak. Kalau tidak dikasih uang, kendaraan tidak bisa melintas,” ujar Pelaksanan Tugas Juru Bicara Polda Papua AKBP  I Gede Sumerta Jaya.

Mendapat laporan dari masyarakat tentang aksi pemalakan itu, lanjut Sumerta Jaya, Polres Nabire meluncurkan tim Resmobnya menuju lokasi. Namun saat tiba di TKP langsung disambut tembakan. Saling tembakpun tidak bisa dihindari. Kristian kemudian terkena tembakan, sementara rekan-rekannyaberhasil melarikan diri masuk hutan sambil terus menembaki Polisi dengan senjata api jenis Revolver dan SS1.

http://www.suarapembaruan.com/home/polisi-baku-tembak-dengan-kelompok-bersenjata-di-nabire/25025

Aki Teror Klasik

Aksi-aksi yang dilakukan oleh kelompok sipil bersenjata tersebut, merupakan aksi terror klasik yang sudah sangat sering terjadi di wilayah Papua. Aparat keamanan yang bertugas disana sudah tak bias mentolerir lagi. Sikap tergas aparat keamanan, lebih-lebih Polri akan menjadi solusi terbaik guna memberikan rasa aman kepada warga Papua sekaligus untuk menjaga kelanggengan dan keberhasilan pembangunan di Tanah Papua.

Aksi-aksi seperti tergolong aksi kriminal makasolusinya adalah penegakan hukum secara adil dan konsekuen. Ini adalah bagian dari tugas penegakan hukum Polda Papua. Kalaupun ada suara keras dari Amnesty Internasional yang menyalahkan polisi atas tindakan tegas mereka terhadap para pelaku criminal itu, kita bisa mengabaikannya, asalkan prosedur dan mekanisme penindakannya sudah sesuai dengan kaidah hukum yang berlaku umumserta memperhatikan HAM para pelaku kriminal.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline