Lihat ke Halaman Asli

Buron Interpol Berani Berkunjung ke Belanda?

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1332997272719395766

[caption id="attachment_171550" align="aligncenter" width="599" caption=" sumber : http://www.interpol.int/Wanted-Persons/%28wanted_id%29/2010-7097"][/caption] Saya mendapat undangan terbuka dari sesama aktivis Papua di Belanda, untuk mendukung sebuah Konferensi berthema: 'New Guinea Raad, the first step' (Nieuw Guinea Raad, langka yang pertama). Konferensi itu rencananya akan diadakan di Kota Den Haag pada tanggal 5 April 2012. Penyelenggaranya adalah Free Wes Papua Campaign (FWPC) bekerjasama dengan International Lawyers for West Papua (ILWP). Mereka bermaksud menghadirkan sejumlah Anggota Parlemen Belanda untuk menjadi pembicara dalam konferensi tersebut, seperti Wim Kortenoeven (dari partai PVV), Cees van der Staaij (dari partai SGP), dan Harry van Bommel (dari Partai SP). Pendiri FWPC Benny Wenda dan Anggota ILWP Jennifer Robinson juga akan tampil sebagai pembicara dalam konferensi itu. http://ampjogja.blogspot.com/2012/03/undangan-terbuka-konferensi-nieuw.html Dari tema Konferensi : 'New Guinea Raad, the first step' kita bisa menebak bahwa konferensi itu ingin menghidupkan kembali semangat juang anggota-anggota 'New Guinea Raad’ bagi tercapainya cita-cita Papua merdeka. Sekedar mengingatkan kembali, menjelang Belanda hengkang dari Tanah Papua (sekitar bulan April 1961), ia buru-buru membentuk sebuah badan perwakilan yang dinamakan 'New Guinea Raad’ (Dewan Papua). Nieuw Guinea Raad, beranggotakan 28 orang dimana 22 anggotanya adalah tokoh-tokoh Papua, seperti Nicolaas Jouwe, P Torey, Markus Kaisiepo, Nicolaas Tanggahma, dan Eliezer Jan Bonay. http://sejarah.kompasiana.com/2011/07/07/sejarah-papua-menurut-kompas/ Menjadi tak jelas bagi saya membaca keinginan penyelenggara konferensi di atas. Anggota-anggota Nieuw Guinea Raad ternyata tidak semuanya setia kepada perjuangan memerdekakan Papua. Terbukti, Nicolaas Jouwe dan kawan-kawannya saat ini sudah membelot mendukung NKRI. Jadi, semangat yang mana yang mau ditularkan kepada para aktivis pejuang Papua merdeka? Belum lagi kalau Parlemen Belanda mempersoalkan status Benny Wenda (Ketua FWPC) sebagai buronan interpol lantaran keterlibatannya dalam bentrokan berdarah di Abepura tahun 2000. Apakah anggota-anggota Parlemen Belanda yang terhormat mau duduk satu meja dengan buronan interpol? Semoga rekan-rekan seperjuangan bisa menolong saya untuk memahami keinginan FWPC dan ILWP. Kenapa spirit Nieuw Guinea Raad perlu dihidupkan kembali, padahal lembaga itu bukan bikinan asli orang Papua? Saya juga khawatir jangan-jangan Konferensi ini hanya dimanfaatkan oleh para penyelenggaranya untuk mencari donatur, tetapi hasilnya tidak sampai ke tangan para pejuang kemerdekaan Papua.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline