Lihat ke Halaman Asli

Pemuda Papua Unjuk Kreativitas Seni ‘Papua dalam Keberagaman’

Diperbarui: 17 Juni 2015   16:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1417149173320861902

[caption id="attachment_356589" align="aligncenter" width="537" caption="Salah satu Grup Seni sedang unjuk kebolehan mengkreasi Tarian Yospan (dok. Pribadi)"][/caption]

Kamis 27 November 2014 sore hari, Pusat Kota Jayapura, Papua, tampak memberikan suasana berbeda dari biasanya. Ratusan muda-mudi datang berbondong-bondong dengan kostum kesenian berwarna-warni. Mereka datang ke Gedung Olah Raga (GOR) Waringin, Kota Raja, Jayapura. Ada apakah gerangan? Di tempat itu sedang berlangsung Festival Anak Bangsa (FAB). Festival ini digelar oleh kelompok pemuda yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Papua Indonesia (GEMAPI). FAB ini sedianya akan berlangsung selama 3 hari (27-29 November) sebagai salah satu ajang unjuk kreativitas dan karya seni pemuda-pemudi yang ada di Papua.

Dengan tema festival ini adalah 'Unity In Diversity, Rise Up Papuan Youth', GEMAPI tengah melombakan sejumlah karya seni seperti Lomba tarian Yospan, Lomba Band, Lomba Rap, Battle Rap, Lomba Dance, dan Battle Dance.

[caption id="attachment_356590" align="aligncenter" width="563" caption="Salah satu peserta lomba menampilkan kebolehan oleh musik dan vokal (dok. pribadi)"]

1417149266503213283

[/caption]

Sesuai dengan tema yang diusung, festival ini tidak hanya menampilkan karya seni khas Papua, tetapi juga kekhasan budaya dari luar Papua. Yang berarti pula tidak hanya pemuda-pemudi asli Papua tetapi juga warga Papua yang berasal dari luar Papua, karena bagaimanapun juga, kebudayaan Papua berada di tengah-tengah keragaman kebudayaan Indonesia lainnya yang sudah semesti saling berdampingan dan saling mengembangkan.

[caption id="attachment_356592" align="aligncenter" width="570" caption="Para penonton menyaksikan penuh antusias (dok. pribadi)"]

14171494071962836080

[/caption]

Beberapa group kesenian yang sudah tampil pada hari pertama sungguh mengagumkan. Keberagaman sangat tampak dan kompak. Dalam satu group tidak hanya Pemuda asli Papua saja, tetapi ada juga dari etnis lain. Mereka tampak akur dan kompak baik di atas pentas maupun di luar panggung.

[caption id="attachment_356591" align="aligncenter" width="576" caption="Peserta lain sedang menunggu giliran tampil (dok. pribadi)"]

1417149339271645272

[/caption]

[caption id="attachment_356593" align="aligncenter" width="542" caption="Peserta lain dengan kostum �Merah-Putih� sedang menunggu kedatangan rekan-rekan satu grupnya di luar GOR Waringin."]

1417149459687918595

[/caption]

Kegiatan ini tentu saja patut diapresiasi, apalagi digelar menjelang tanggal 1 Desember di mana sekelompok aktivis pemuda lainnya sedang sibuk mempersiapkan aksi unjuk rasa untuk merayakan HUT OPM (Organisasi Papua Merdeka).  Kelompok yang satu ini memang sering bikin onar demi mimpi mereka untuk mendirikan negara sendiri di Tanah Papua.  Mudah-mudahan 1 Desember tahun ini tidak ada aksi anarkis, sehingga masyarakat dapat terus beraktivitas dengan nyaman.

(Bersambung...)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline