Perkembangan psikososial merupakan perkembangan tentang kejiwaan, moral dan juga emosi serta bagaimana pengembangan diri anak, gender, berkembangnya dunia bermain anak, cara pengasuhan anak, dan juga bagaimana menjalin hubungan dengan anak pada usia 3-6 tahun. sejak anak usia dini yakni 3-6 tahun sangat penting dalam perkembangan psikososial anak. Anak prasekolah memahami dirinya dan perasaannya. Rasa identitas mereka sebagai laki-laki dan perempuan akan mulai muncul dan bagaimana hal tersebut dapat berdampak pada perilaku mereka. Semuanya akan di bahas dalam artikel ini.
A.PENGEMBANGAN DIRI
1. KONSEP DIRI
Merupakan gambaran keseluruhan mengenai kemampuan dan karakter khusus kita. Konsep diri mulai datang ke dalam fokus di masa toddler. Saat anak mengembangkan kesadaran diri.
Perubahan dalam Definisi-Diri yakni peralihan dari usia 5-7. Definisi diri ialah anak mereka menggambarkan diri mereka sendiri-sendiri, biasanya berubah sekitar usia 5-7 tahun, mencerminkan perkembangan konsep diri, di usia 4 tahun anak berada diposisi pertama yakni representasi tunggal. Kemudian tentang seorang anak menggambarkan dirinya sendiri sebagai taulan teentang kebaikan kemampuan-kemampuannya. Diusia yang ke 5-6 ini seorang jason akan melangkah pada tahap kedua yakni pemetan representasi.
Dia mulai membbuat hubungan yang logis antara satu aspek dengan aspek yang lainpada dirinya. Bagaimanapun , gambaran tentang dirinya sendiri dalam bentuk – bentuk positif, dalam istilah semua atau tidak sama sekali. Dia belum dapat melihat bahwa dia menguasai suatu hal dan tidak dpat menguasai suatu hal lain. Tahap ketiga yakni, sistem representasi. Tahap ini terjadi di masa pertengahan. Ketika anak mulai mengintegrasikan beberapa hal spesifik tentang dirinya menjadi sesuatu yang umum yakni konsep multidimensional. Cara berfikir atau tidak sama sekali akan berkurang, dan menjadi lebih realistis dan seimbang.
2. HARGA DIRI
Merupakan bagian dari evaluasi diri dari konsep diri, penilaian yang dibuat anak mengenai berartinya dia secara keseluruhan. Harga diri didasarkan pada pertumbuhan kemampuan kognitif anak untuk menggambarkan dan mendefinisikan didri mereka sendiri.
Perubahan Perkembangan Harga-Diri persepsi diri anak yang negatif atau positif diusia 5 tahun cenderung digunakan untuk memprediksi persepsi diri mereka dan fungsi sosial emosional pada usia 8 tahun
Tetap saja, anak usia 5-7 tahun, harga diri anak tidak selalu didasarkan atas realita yamh dimiliki, mereka cenderung menerima penilaian dari orang dewasa, yang seering memberikan umpan balik positif dan tidak mencela, dan semuanya itu dapat membuat anak berlenihan menilai kemampuannya (Harter, 1990, 1993, 1996, 1998). Harga diri pada anak usia dini juga cenderung menjadi semua atau tidak. Tidak hingga pertengahan, mereka lebih realitas seiring denganterjadinya evolusi persoal berbasis internalisasi kompetensi orang tua dan standar sosial mulai membentuk dan mengelola nilai diri (Harter, 1990, 1996, 1998).
Harga Diri Yang Tidak Tentu “Poa Tidak Berdaya” ketika harga diri tinggi anak termotivasi untuk sukses, oleh katrena itu jika harga diri anak bergantung pada kesuksesan, anka akna memandang kegagalan atau kritik sebagai tuduhan dari nilai diri mereka dan merasa tidak berdaya untuk melakukan yang terbaik. Hampir sepertiga dari anak yang sekolah, menunjukkan indikasi pola tidak berdaya dan sering kali mengacu pada “ketidakberdayaan yang dipelajari” (Burhans & Dweck, 1995; Ruble & Dweck, 1995).