Lihat ke Halaman Asli

Perkembangan Psikososial Anak Usia Tiga Tahun Pertama

Diperbarui: 20 November 2016   14:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.funfamily.info

A. Pengertian

Berhubungan dengan perubahan-perubahan perasaan atau emosi dan kepribadian serta perubahan dalam bagaimana individu berhubungan dengan orang lain. Masa bayi adalah masa dimana anak-anak mulai belajar, berjalan, berpikir, berbicara dan merasakan sesuatu. Pengalaman bayi semakin bertambah dan ia berpartisipasi aktif dalam perkembangan psikososialnya sendiri, mengamati dan berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya.

Sebagai bayi yang sedang tumbuh menjadi lebih dewasa, dia memiliki kedekatan dan ketertarikan emosional dengan orang-orang yang penting dalam hidupnya. Contohnya bayi ketika menangis, kemudian didekati oleh orang-orang yang berada didekatnya.

Perilaku demikian menunjukkan adanya dua tema dalam perkembangan psikososial selama masa bayi, yaitu kepercayaan dan otonomi. Mereka mengembangkan suatu perasaan mengenai siapa yang mereka senangi atau yang tidak mereka senangi dan makanan apa yang mereka sengangi atau tidak mereka senangi. (Seifert & Hoffnung, 1994).

Dalam uraian berikut akan dikemukakan beberapa hal penting yang berkaitan dengan perkembangan psikososial pada masa bayi, diantaranya sebagai berikut :

1. Perkembangan Emosi

emosional merupakan suat reaksi kompleks yang mengait satu tingkat tinggi kegiatan dan perubahan-perubahan secara mendalam, serta dibarengi perasaan yang kuat, atau serta disertai keadaan afektif. (Chaplin, 2002) jadi emosi dapat diartikan sebagai perasaan afeksi yang melibatkan kombinasi antara gejolak fisiologis (seperti denyut jantung yang cepat) dan perilaku yang tampak (seperti senyuman atau tangisan).

Untuk dapat memahami secara pasti mengenai kondisi emosi bayi adalah sangat sukar,sebab informasi mengenai aspek emosi yang subjektif hanya dapat diperoleh dengan cara intropeksi. sedangkan bayi sesuai dengan usianya yang masih sangat muda, tidak dapat menggunakan cara tersebut dengan baik.

Meskipun demikian, para ahli telah lama mempercayai bahwa kemampuan untuk bereaksi secara emosional sudah ada pada bayi yang baru lahir seperti menangis, tersenyum, dan frustasi. Bahkan beberapa peneliti percaya bebrapa minggu setelah lahir , bayi dapat memperkihatkan bermacam-macam ekspresi dari semua emosi dasar, termasuk kebahagian, perhatian, keheranan, ketakutan, kemarahan, kesedihan, dan kemuakan sesuai dengan situasinya.( Campos, et al.,1983)

Breherton et al., (1981) menyebutkan dua fungsi utama ekspresi emosi bayi, yaitu

a. Adaptasi dan kelangsungan hidup, sehubungan dengan hal itu berbagai ketakutan (seperti takut gelap atau takut akan perubahan-perubahaan) adalah bersifat adaptif, karena ada kaitannya yang jelas antara gejolak perasaan dengan kemungkinan bahaya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline