Lihat ke Halaman Asli

Vivi yunaningsih

Biarkan air mengalir sekehendaknya

Badminton yang Selalu Jadi Olahraga Favorit

Diperbarui: 30 Januari 2021   18:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kba.one

Sudah tiga pekan berturut-turut kami sekeluarga menikmati pertandingan badminton yang tayang di TVRI, yang diadakan di Bangkok, Thailand di awal tahun 2021, masih dalam kondisi pandemi Virus Corona. Pastinya mereka menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Mulai dari Yonex Thailand Open, Toyota Thailand Open hingga pekan terakhir ini HSBC BWF World Tour Festival.

Matahari mulai redup menjelang tengah hari. Bersegera melaksanakan kewajiban sholat, makan siang dan menyelesaikan sekolah daring anak-anak, Jika semua sudah diselesaikan dengan baik, nikmat rasanya duduk manis depan layar kaca menikmati keseruan shutlecock yang dipukul bolak-balik oleh pemain yang mengikuti pertandingan tersebut. Meski banyak dari negara lain (contohnya Jepang) yang tidak menyertakan wakilnya tapi gelaran pertandingan besar ini tetap dilaksanakan.

Banyak dari wakil Indonesia mengikuti pertandingan tersebut. Sebut aja Hendra dan Ahsan (the daddys) yang masuk dalam kelas ganda putra, Apriyani Rahayu dan Grace Polii wakil ganda putri, Antony Ginting yang mewakili tunggal putra, juga Praven Jordan dan Melati Daeva yang menduduki kelas ganda campuran, juga sederet wakil Indonesia lainnya yang tak kalah keren. Hanya saja pasangan ganda putra peringkat nomor satu dunia yang ditempati Kevin dan Marcus tidak bisa datang karena Kevin harus melakukan isolasi karena terinfeksi virus Corona.

Kami sekeluarga menunggu semua jadwal pertandingan yang akan dimainkan team Indonesia. Gaya permainan The Daddys yang tenang elegan dengan pengalaman mereka bertanding, atau permainan yang ditampilkan pasangan Apriyani dan Grace Polii yang dinamis dan segar. Terlebih jika mereka sudah saling melempar senyum semangat di wajah lelah mereka. Seakan menghipnotis kami yang menonton di rumah. Ah, kami bukan pengamat pertandingan, kami hanya penikmat pertandingan dengan penilaian dari sudut kami sendiri.

Sebagai penonton dan pendukung team wakil Indonesia, kami selalu antusias menonton setiap pertandingan. Berisik sekali keadaan rumah dengan teriakan kecewa atau senang atas permainan yang diberikan. Ber-ahh ketika pemain Indonesia melakukan pukulan-pukulan yang jatuh di bidang permainan sendiri alias nyangkut di net, pukulan yang melebar atau melakukan kesalahan servis hingga menambah nilai lawan. Berteriak yeayy ketika pulukan yang dilakukan masuk dan menambah point atau mendapat nilai bonus ketika lawan melakukan kesalahan. Pastinya mereka tak dengar semangat dan do'a kami dari rumah tapi do'a itu menyertai mereka.

Tak dipungkiri wakil negara lain juga juga patut diacungi jempol. Kerja keras memberi perlawanan saat bertanding, mencoba fokus untuk meraih nilai dan kemenangan. Ah, sulit rasanya menyebut nama-nama mereka, lidah sering keseleo mengatakannya.

Setiap yang bertanding memang akan selalu melakukan yang terbaik yang mereka mampu.

Pertandingan badminton ini memberikan hiburan hebat bagi keluarga kami di tengah acara TV lainnya. Tinggal menunggu hasil final BWF dimana Indonesia menyisakan satu wakilnya yaitu the Daddys. Semangat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline