Lihat ke Halaman Asli

Vivi Vivi

Full time working single Mom.

Bila tidak bisa berkata santun, please shut up

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Asslm.Wr.Wb, salam sejahtera untuk kita semua

Sebenarnya Judul di atas  sudah seharusnya kita praktek kan, right? Karena kalau kita bercakap asbun/asal bunyi tanpa memperhatikan perasaan orang lain, dan merasa sempurna, ini salah, karena tidak ada yang sempurna kecuali Allah SWT.

Contohnya banyak sekali, beberapa contoh kecil tetapi yang sering kita dengar bila sudah lama tidak berjumpa teman/relasi bahkan dengan sanak saudara, misalnya di arisan/kawinan atau ulang tahun, yang terlontar malah ucapan:

selamat ulang tahun ya, wah tambah subur aja nih, jatah untuk anak mu dimakan juga ya? (issh, ada buktinya tidak? asik-asik nuduh aja) ATAU

Hayoo, kok tambah kurus saja? masih aja diet? mau saingan sama papan setrikaan ya (suka-suka dong, target seperti triplek, situ oke, tapi mau jawab ga berani, hayo ngaku) ATAU

kapan nikah? kan sudah ada calon nya nanti kalau kelamaan bisa diputusin, mau dilangkahin sama adik bungsu mu (apa pula ini, bukan urusan situ ah, secara adik bungsu masih berusia 5 tahun, tapi teteup ga brani komentar apalagi yang kasih kata petuah adalah yang dituakan dalam keluarga besar) ATAU

kapan punya anak ? kayaknya sudah lebih dari 5 tahun nikah  kan? bisa enggak sih? (kamsudnya apa ya? bisa enggak sih dalam artian mau ngajarin?) ATAU

kapan ganti mobil / motor baru kok masih pakai yang butut ajah! Waduh, ingat ya, roda selalu berputar, kalau sekarang kita di bawah, bila tiba masanya, kita akan berada di atas, tidak perlu takabur, semua adalah titipan Allah SWT, bila saat ini sedang bergelimang harta, mugkin ini adalah salah satu bentuk cobaan, Allah SWT sedang dimonitor bagaimana kita mengelola harta titipan dariNYA di jalan yang benar, ada hak anak yatim di sebagian harta kita, dengan sedekah dan menyisihkan hak mereka, kita tidak akan jatuh miskin bahkan kebalikan nya, InshaAllah akan menjadi semakin kaya, Ammiin

Mungkin bagi mereka yang mengucapkan komentar yang tidak enak di dengar tersebut di atas, tidak menyadari (atau kalaupun sadar, semoga Allah SWT memaafkan perkataan yang diucapkan, Ammiin) bahwa kata-kata yang terlontar sangat menyakitkan hati si korban.

Sebenarnya penting gak sih komentar seperti di atas? seperti judul di atas, bila tidak bisa berkata santun, please shut up.  Pastikan kita mengeluarkan kata-kata yang santun supaya orang yang mendengar merasa senang dan mengirimkan doa terbaik untuk kita, coba bayangkan jika kita mencerca orang lain dan mereka sakit hati, dijamin mereka akan kesal dan mengucapkan hal buruk untuk kita, Allah SWT mendengar doa orang yang teraniaya langsung tanpa sekat.  Mengingat nasehat orang tua, bahwa setiap ucapan yang keluar dari mulut adalah doa, jadi pastikan kita berucap baik dan santun untuk diri kita dan orang lain.

Topik bahasan di atas rada klise memang, tetapi Saya baru saja mendapat komentar yang tersebut di atas dan merasa heran bahwa masih saja ada yang kekurangan topik pembicaraan jadinya ngomongin bentuk badan.  Yang penting sehat sudah cukup.  Kalau dibandingkan dengan foto pengantin aku dulu, ya beda buanget, sekarang body mak-mak, ihiik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline