Lihat ke Halaman Asli

Sampah Plastik, Harus Dikemanakan?

Diperbarui: 3 Agustus 2020   14:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Akhirnya, pemerintah secara resmi mengumumkan tentang pelarangan penggunaan plastik sekali pakai per tanggal 1 Juli 2020. Jujur, yang ada di benak saya begitu mendengarnya adalah, "Apakah masyarakat Indonesia mau bekerjasama dengan pemerintah? Apakah masyarakat Indonesia mau bersama-sama melindungi bumi? Apakah supermarket, pusat perbelanjaan, restoran, kafe, atauapun warung-warung yang menjual berbagai macam kebutuhan pokok mau mengikuti peraturan pemerintah tersebut?"

Sudah banyak berita maupun video di internet maupun di televisi yang memberitahukan seberapa banyak sampah plastik di Indonesia yang harus dibuang ke laut. Akibatnya, hal ini akan mengancam ekosistem laut. Yang seharusnya laut menjadi tempat hidup bagi ikan dan biota laut lainnya, kini mereka harus berbagi tempat dengan sampah plastik yang tersebar di lautan.

Seberapa berbahaya-kah sampah plastik bagi ekosistem laut? Marine Conservation Socie (MSC) menyebutkan bahwa 86% permukaan karang akan rusak jika terkena sampah plastik. Lebih lanjut lagi, ikan maupun biota laut tidak dapat membedakan antara sampah plastik dan makanan. Bisa Anda bayangkan jika akhirnya ikan maupun biota laut tersebut akhirnya memakan sampah plastik dan kita sebagai manusia mengkonsumsinya?

Lantas, harus dikemanakan sampah plastik tersebut? Jika sampah tersebut dibakar, maka akan ada zat-zat seperti Karbonmonoksida, Klorin, Dioksin, Benzopirena dan lain-lain yang jika dihirup oleh manusia terus-menerus akan sangat berbahaya bagi kesehatan. Jika sampah tersebut ditimbun, maka akan membahayakan lingkungan sekitar. Jika dibuang ke laut, maka seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka akan menggangu ikan dan biota laut. Bisa-bisa, jumlah sampah di lautan akan jauh lebih banyak daripada jumlah ikan dan biota laut.

Minimnya penanggulangan sampah plastik di Indonesia dan minimnya kesadaran masyarakat Indonesia tentang pentingnya mengurangi sampah plastik sekali pakai, membuat pemerintah akhirnya meresmikan peraturan pelarangan penggunaan plastik sekali pakai. 1 bulan sejak peraturan tersebut dibuat, saya tidak melihat lagi plastik sekali pakai yang biasanya disediakan di supermarket maupun minimarket. Orang-orang kini membawa tas belanja mereka masing-masing untuk memasukkan berbagai macam barang yang mereka beli. Saya sendiri pun, sudah membawa tas belanja saya sendiri semenjak awal tahun 2020. Semoga ini menjadi langkah awal yang baik dalam mengurangi penggunaan sampah plastik di Indonesia. Mari kita ciptakan ekosistem yang baik, demi keberlangsungan hidup bumi yang kita cintai.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline