Proses pemilihan secara langsung dan terbuka, dalam sebuah proses pemilihan ketua umum partai politik menjadi sebuah tradisi yang baik dan benar. Bahkan proses tersebut dilakukan hampir semua parpol yang ada di Indonesia. Hal tersebut dilakukan agar sebuah partai tersebut baik dan tidak ada unsur nepotisme.
Demikian pula halnya dengan partai berlambang matahari, Partai Amanat Nasional (PAN) yang akan menggelar kongres ke IV pada 28 Februari 2015 di pulau Dewata Bali. Mantan ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN Amien Rais berharap bahwa pemilihan Ketua Umum PAN dapat menjunjung tinggi hasil suara yang nantinya dilakukan, dan tentunya fair play harus dilakukan.
Kini nama Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan diperkirakan akan mewarnai bursa calon ketua umum yang akan dilakukan PAN. Kedua sosok tersebut mengklaim bahwa mereka memiliki gerbong untuk mewakili suara terbanyak. Namun jika diperhatikan kembali justru nama Hatta Rajasa digadang-gadang akan mampu melesak suara terbanyak dalam pemilihan ketua umum tersebut.
Maklum nama Hatta dikenal khalayak kader PAN sebagai seorang yang mampu memberikan PAN kembali bersinar pada pemilu 2014. Jadi tidak heran kans Hatta sangat mampu untuk menjadi kandidat terbaik dalam pemilihan PAN di 2015 ini.
Lain halnya dengan Zulkifli beliau dinilai kurang mampu memberikan PAN terbaik, bahkan bisa terbilang untuk urusan dunia perpolitikan nasional sangat minim pengalaman. Perbandingan kedua tokoh tersebut sangat jauh sekali terlihat.
Bahkan Hatta dapat terbilang memiliki power politik yang brilian, bayangkan saja ketika beliau mencalonkan dirinya menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto, beliau sangat tegas mengungkapkan visi misi Indonesia kedepannya. Hal inilah yang menjadi faktor positif bagi kader PAN untuk memilihnya menjadi Ketua Umum PAN kembali.
Tidak heran pula ketika banyak pengamat politik Indonesia mengatakan, bahwa Hatta adalah orang yang tepat menduduki kursi Ketua Umum PAN, sebagai langkah penyelamatan Koalisi Merah Putih (KMP). Bahkan pengamat politik mengatakan, jika nantinya Ketua Umum PAN digantikan dengan wajah baru justru KMP ditaampukutkan akan berhenti ditengah jalan tanpa adanya seorang yang mengatasi kebuntuan masalah yang dihadapi pemerintah kita, khususnya politik Indonesia. Publik masih berharap besar kepada Hatta Rajasa untuk tetap berkiprah di dunia perpolitikan Indonesia dan menjadi panutan bersama bahwa beliau mampu mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi Indonesia.