Teori ini dikembangkan oleh dikembangkan oleh Robert House, dengan mengutip elemen -- elemen dari riset mengenai kepemimpinan yang dilakukan oleh Ohio State mengenai memprakarsai struktur dan keramahan serta ekspektansi dari teori motivasi.
Path-Goal Theory dapat dideskripsikan sebagai suatu proses pemimpin dalam memilih suatu gaya berdasarkan apa yang dibutuhkan para pekerjanya, lingkungan kerja yang cocok, sehingga pemimpin tersebut dapat dengan mudah mencapai tujuan organisasi sesuai dengan visi dan misi yang telah ditentukan.
Teori ini menganut pandangan bahwa kepemimpinan sebagai pelayan. Mengapa demikian? Karena kepemimpinan tidak memandang sebuah posisi atau kekuasaan melainkan kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai sebuah visi dan misi atau tujuan yang telah ditentukan. Teori ini menekankan tanggungjawab kepada pemimpin untuk bisa dapat meningkatkan motivasi karyawan.
Menurut teori ini apakah seorang pemimpin harus mengarahkan atau mendukung atau harus memperhatikan beberapa perilaku lainnya, bergantung pada analisis yang rumit atas situasi tertentu. Teori Path-Goal memprediksi bahwa:
Kepemimpinan yang mengarahkan akan menghasilkan kepuasan yang lebih tinggi. Dengan sistem seperti ini para pekerja akan lebih mudah mengerjakan pekerjaan yang telah ditentukan dengan mudah karena pemimpin sudah mengarahkan apa saja hal yang harus dilakukan serta menjelaskan apa yang diperlukan oleh para pekerja. Sehingga pekerja merasa sangat termotivasi dalam menjalankan pekerjaannya.
Berbanding terbalik apabila seorang pemimpin tidak menjelaskan apa yang dibutuhkan oleh pekerja, maka pekerja akan merasa kesulitan dan sudah dipastikan tidak menghasilkan kepuasan kerja yang lebih tinggi.
Kepemimpinan yang mendukung akan menghasilkan kinerja dan kepuasan yang tinggi ketika para pekerja dalam mengerjakan tugas . Bagi pekerja,di motivasi oleh pemimpin sangatlah penting.
Dimana pekerja merasa dihargai dan dianggap. Keberhasilan suatu organisasi juga dipengaruhi oleh kinerja dan kepuasaan yang tinggi, maka tidak heran banyak para pekerja yang berkompetisi dalam mengerjakan pekerjaannya.
Kepuasan kerja dapat diartikan sebagai sikap dimana pekerja mencintai pekerjaan yang dilakukan. Sedangkan kinerja dapat diartikan sebagai hasil pekerjaan yang dicapai oleh seseorang dalam melakukan pekerjaan yang telah ditentukan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja dan kepuasan saling berkaitan satu sama lain.
Kepemimpinan yang mengarahkan lebih cenderung dipandang sebagai faktor yang berlebihan jika berada diantara para pekerja yang memiliki kemampuan yang tinggi atau pengalaman yang luas. Pemimpin yang terlalu banyak mengarahkan juga tidak baik, karena pemimpin terlihat sangat mengatur dan membuat hal itu disegani karyawan.
Path-Goal Theory ini sangat efektif bagi suatu organisasi. Menurut teori ini pemimpin menjadi lebih efektif dalam menjalankan pekerjaannya berdasarkan efek positif yang diberikan kepada karyawan seperti memberikan motivasi kepada karyawan, memberikan promosi, dan memberikan penghargaan. Sehingga karyawan merasa sangat dihargai dan mencintai pekerjaannya. Selain itu teori ini dapat dengan mudah membangun hubungan antara pemimpin dan karyawannya, semakin baik hubungan antara pemimpin dan karyawannnya maka semakin cepat organisasi mencapai tujuannya.