Lihat ke Halaman Asli

Vivi Putri Kurniasari

Mahasiswi Universitas Jember Jurusan S1 Akuntansi

Pemanfaatan Digital Marketing pada Usaha Masker Kain Fashion Guna Meningkatkan Pendapatan

Diperbarui: 29 Agustus 2021   11:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Adanya pandemi covid-19 berpengaruh pada seluruh aspek kehidupan manusia. 

Kebiasaan masyarakat harus diubah dengan pola hidup sehat, dimana pemerintah telah menetapkan protokol kesehatan yang harus ditaati yaitu mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan wajib memakai masker. 

Dampak pandemi covid-19 ini juga dirasakan oleh salah satu masyarakat berwirausaha yaitu Ibu Suyani berusia 52 tahun yang berlokasi di Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember yang berkerja sebagai seorang penjahit. Sebagai seorang penjahit Ibu Suyani mengalami penurunan pendapatan yang sangat drastis di masa pandemi covid-19. 

Dimana sebelum adanya pandemi beliau bisa menerima banyak jahitan untuk seragam, baju pesta, vermak jeans, dan lainnya. Namun setelah adanya pandemi, pendapatan beliau mengalami penurunan 3-4x lipat.

Maka dari itu, saya Vivi Putri Kurniasari sebagai salah satu mahasiswa Universitas Jember jurusan S1 Akuntansi yang sedang melaksanakan tugas pengabdian pada masyarakat yakni dalam bentuk program KKN Back To Village 3 (BTV 3) yang berlangsung dari tanggal 11 Agustus 2021 s.d 9 September 2021, saya ingin membantu Ibu Suyani melakukan inovasi penambahan produk berupa masker kain fashion dengan tujuan meningkatkan pendapatan jasa jahit Ibu Suyani di masa pandemi covid-19 ini. 

Alasan saya memilih memproduksi masker kain fashion dikarenakan adanya Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2021 tentang PPKM Darurat Covid-19 Jawa Bali yang menyarankan penggunaan double masker, dimana menggunakan masker medis dan masker kain diyakini sebagai salah satu cara ampuh dalam memutus rantai penyebaran virus covid-19.

Beberapa program kerja yang akan saya lakukan selama melaksanakan KKN BTV 3 ini yaitu melakukan observasi masalah, melakukan penambahan produk dengan memanfaatkan trend, serta menerapkan sistem pemasaran berbasis digital dengan menggunakan bantuan sosial media shopee. 

Setelah melakukan survei dilokasi usaha Ibu Suyani, saya menemukan adanya permasalahan yaitu terdapat satu plastik besar berisi kain perca dan kain brokat bekas. 

Maka dari itu, saya bersama Ibu Suyani sepakat untuk mengolah kain perca dan kain brokat bekas yang tidak bernilai tersebut menjadi suatu produk yang berharga yaitu masker kain fashion yang diharapkan dapat menjadi sumber penghasilan lain bagi Ibu Suyani di masa pandemi covid ini.

Adanya inovasi produk masker kain fashion ini juga diharapkan bermanfaat bagi masyarakat agar semakin tertib dalam menggunakan masker kain tanpa melupakan perkembangan fashion yang sedang kekinian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline