Lihat ke Halaman Asli

Catatan Ramadhan Sepotong Jiwa

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

.yang kurindukan cuma Ramadhan yang sederhana

saat kebahagiaan adalah tiba di senja dengan menu berbuka seadanya..dan ciuman di ubun-ubunku dari Ibu saat menamatkan bacaan Qur'an ku setelah lewat waktu shubuh ..

yang kurindukan cuma Ramadhan yang sederhana, saat kehangatan adalah berkumpul dengan sesama sebaya di ruang sempit musholla, melantunkan dzikir dan sholawat Nabi hingga bergema ke seluruh relung kalbu..

hanya saja serasa jauh sudah..

dan kini aku terjebak dalam Ramadhan yang berbeda..saat tak jarang kenikmatan mulai diukur dengan antrian undangan berbuka bersama..di tempat-tempat asing dan menu aneka rupa..

dan entah bagaimana memaknai niatan berbagi yang hanya muncul setahun sekali..diikuti semangat konsumsi yang membuat inflasi meninggalkan jejak di esok hari..dan membuatku serasa berlomba meraih kemenangan yang sia-sia..

yang kurindukan cuma Ramadhan yang sederhana..seperti saat Baginda Rasulullah mencontohkannya dengan kebersahajaan..berbuka dengan air putih dan buah kurma...dan penuh beribadah segenap hati bahkan ketika Ramadhan berganti..

seperti itulah aku ingin menjaganya..hingga suatu hari kelak anak-anakku dapat mengingat Ramadhanyang sempurna ...

in the middle of winter

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline