SEJARAH SINGKAT PT BARITO RENEWABLES ENERGY TBK (BREN)
PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) adalah anak usaha PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang bergerak di bidang energi terbarukan. Perusahaan awalnya didirikan dengan nama PT Barito Cahaya Nusantara, yang akta pendiriannya tercantum dalam Akta Perseroan Terbatas No. 03 pada tanggal 5 Februari 2018. Proses pendirian tersebut dilakukan di hadapan Nanny Wiana Setiawan, S.H., seorang notaris di Jakarta, dan mendapatkan pengesahan resmi dari Menkumham melalui Surat Keputusan No. AHU-0010938.AH.01.01.TAHUN 2018 pada tanggal 1 Maret 2018. Pada tanggal 1 Maret 2018 juga, perusahaan tersebut terdaftar resmi dalam Daftar Perseroan di Kemenkumham dengan nomor AHU-0029085.AH.01.11.TAHUN 2018. Pada tanggal 23 September 2022, PT Barito Cahaya Nusantara kemudian melakukan perubahan nama menjadi PT Barito Renewables Energy, dan proses ini diresmikan melalui Akta No. 64, serta mendapatkan pengesahan resmi dari Menkumham melalui Surat Keputusan No. AHUAH.01.03-0259089 pada tanggal 26 September 2022. Pemegang saham pengendali dan ultimate beneficial owner BREN adalah Prajogo Pangestu, orang terkaya di Indonesia. Prajogo mengendalikan BREN secara tidak langsung melalui Barito Pacific.
BREN memiliki tiga pembangkit panas bumi, yakni Wayang Windu, Salak, dan Darajat, dengan total kapasitas terpasang mencapai 886 Megawatt (MW). Pembangkit listrik geothermal ini adalah salah satu yang terbesar di dunia.
BREN mengajukan proses penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) sejak pertengahan tahun lalu. Perusahaan mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 29 September 2023. Dalam IPO tersebut BREN menawarkan maksimal 4.015.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 150 per saham. Harga saham perdana BREN adalah Rp 780. Setelah IPO, BREN melanjutkan ekspansi ke sektor pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) dengan menyelesaikan akuisisi PLTB Sidrap senilai US$102,2 juta. Pembangkit listrik tenaga angin ini memiliki kapasitas 75 MW dan menjadi salah satu pembangkit listrik tenaga angin pertama dan terbesar di Indonesia.
VISI & MISI PT BARITO RENEWABLES ENERGY TBK
VISI : Visi Barito Renewables adalah menciptakan masa depan berkelanjutan dengan membuka potensi sektor energi terbarukan Indonesia guna menyediakan energi yang andal dan bersih bagi negara.
MISI : Misi Barito Renewables adalah mendukung Indonesia untuk mempercepat transisi ke energi terbarukan dengan mengkonsolidasikan aset hijau kami, dan lebih lanjut mengembangkan, membangun, dan menjalankan solusi energi yang efisien dan inovatif. Sebagai perusahaan induk beserta anak perusahaan, kami berkomitmen bersama untuk meminimalkan dampak lingkungan, menciptakan lapangan kerja, dan mendukung komunitas setempat di mana kami bekerja untuk menuju masa depan yang lebih hijau bagi semua
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN SEBAGAI PUSAT INVESTASI DI PT BREN
Sistem pengendalian manajemen sebagai pusat investasi adalah suatu struktur organisasi yang bertanggung jawab dalam mengatur dan mengukur kinerja investasi perusahaan. Sistem pengendalian manajemen sebagai pusat investasi harus didukung dengan struktur organisasi yang baik, evaluasi kinerja yang efektif, pengukuran kinerja yang tepat, akuntansi pertanggungjawaban yang efektif, penghargaan dan pengembangan yang berdasarkan prestasi, serta pengembangan model kinerja yang sesuai dengan strategi organisasi. Hal ini dilakukan oleh PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) telah melalui beberapa strategi yang membantu meningkatkan harga sahamnya. BREN melakukan penawaran saham perdana (IPO) pada September 2023 dan meraup dana Rp 3,13 triliun. Dalam IPO tersebut BREN menawarkan maksimal 4.015.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 150 per saham. Harga saham perdana BREN adalah Rp 780.
Harga saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) melonjak drastis dalam delapan bulan terakhir. Berdasarkan data Yahoo Finance, saat initial public offering (IPO) atau penawaran umum perdana tanggal 9 Oktober 2023, harga saham BREN ditutup di level Rp975. Harganya kemudian terus berfluktuasi dengan kecenderungan naik, hingga mencapai Rp8.225 pada penutupan perdagangan 31 Mei 2024. Jika diakumulasikan, sejak IPO sampai 31 Mei 2024 harga saham BREN sudah melonjak sekitar 8 kali lipat atau tumbuh 744%. Lonjakan ini membawa BREN masuk ke jajaran top 10 saham dengan kapitalisasi pasar tertinggi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampai 31 Mei 2024 BREN tercatat memiliki kapitalisasi pasar sekitar Rp1.100 triliun, menempatkannya di peringkat ke-2 setelah BCA.
Kemudian setelah IPO, BREN ekspansi ke sektor pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB). Perusahaan menyelesaikan akuisisi PLTB Sidrap senilai US$102,2 juta (Rp 1,53 triliun) dengan dukungan pembiayaan dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Dengan mengakuisisi Sidrap, salah satu pembangkit listrik tenaga angin terbesar di Indonesia. Perusahaan juga menunjukkan komitmen yang kuat dalam mendukung transisi energi berkelanjutan di Indonesia, meningkatkan reputasi dan menarik investor yang peduli dengan isu lingkungan. BREN berhasil menjadi emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan diumumkan akan masuk ke dalam FTSE Global Equity Index, meningkatkan visibilitas dan menarik investor global.