Tindak ujaran merupakan saruan terkecil dari bahasa untuk mengespresikan makna, suatu perkataan yang mengekspresikan suatu tujuan. Biasanya tindak ujaran berbentuk satu kalimat, tetapi dapat pula berbentuk kata atau anak kalimat, sejauh mengiuti aturan-aturan yang dperlukan untuk mencapai tujuan (atau dalam istilah wiitgenstein memainkan permainan bahasa). Sebelum kita berbicara lebih jauh tentang aturan-aturan tindak ujaran, kita akan membahas terlebih dahulu sifat-sifat tindak ujaran. Ketika seseorang berbicara, dia melakukan suatu tindakan. Tindakan tersenut dapat berupa menyatakan, bertanya, memerintah, menjanjikan atau berbagai tindakan lainnya. Dengan demikian ujaran dianggap sebagai bentuk tindakan atau perilaku yang bertujuan.
Salah satu karakteristik terpenting dari tindak ujaran adalah bahwa pendengar memahami apa yang menjadi tujuan pembicara. Teori ini tidak mementingkan acuan seseorang terhadap simbol-simbol untuk menghasilkan makna, tetapi lebih kepada tujuan dari suatu tindakan sebagai suatu kesatuan. Jika kita membuat janji maka kita mengomunikasikan tujuan mengenai sesuatu yang akan kita lakukan dikemudian hari, tetapi yang lebih penting adalah kita mengharapkan orang yang kita ajak berkomunikasi menyadari apa yang telah kita katakana mengenai tujuan kita.
Searle membagi tindak ujaran kedalam 4 bentuk. Pertama, pengucapan yang merupakan pengucapan kata-kata termasuk intonasinya. Di sini tujuannya tidak lebih dari sekadar mengucapkan. Kedua, adalah proposisi yang mengacu pada gaya bicara, yaitu pengucapan suatu kalimat dengan tujuan untuk mengekspresikan suatu maksud. Dengan kata lain, seorang berusaha untuk membuat asosiasi antara subjek dan kata kerja atau menunjuk suatu objek yang mengacu pada sesuatu hal lain.ketiga, yaitu ‘illocationary act’ yang ditunjukan untuk memenuhi tujuan dengan menggunakan tindak ujaran untuk mengundang atau membangkitkan tanggapan. Bentuk keempat adalah ‘perlocutionary act’ yang ditunjukan untuk menghasilkan efek atau konsekuensi pada perilaku orang lain.
by: buku teory komunikasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H