Lihat ke Halaman Asli

Dampingi Anak Menyelesaikan Masalah

Diperbarui: 4 April 2019   19:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

orangtua harus sering melihat anaknya tampil menengahi temannya yang sedang berkelahi? sungguh membanggakan? di usia ini memang sedang mengembangkan kemampuan bersosialisasinya. dengan cara itu, ia menunjukkan rasa simpati kepada teman sepermainannya. jadikan periode ini untuk melatih dan mengembangkan kemampuannya untuk menyelesaikan masalahnya dan berbeda pendapat. dukung anak dengan cara ini.

1. Cukup Mengawasi 

hindari ikut campur saat anak tengah berperan sebagai wasit.belajarlah untuk percaya diri bahwa ia dapat menemukan solusi dari permasalahan yangsedang dihadapi.hargai juga pendapatnya dengan tidak menyela ketika ia tengah mengutarakan pendapatnya. berikan waktu padanya untuk menyelesaikan masalahnya. ketika ia menemukan jalan buntu, ia pun akan segera menghampiri orangtua untuk meminta bantuan. orangtua bisa mengajukan beberapa solusi padanya. anak biasanya akan menerima solusi yang diusulkan oleh orang dewasa.

2. Kenalkan Konsep "benar" dan "salah"

menurut Sharon Lamb, Ed. D,pengajar psikologi di Faith Michael College, Vermont, AS, anak mulai paham 'benar' dan 'salah' pada usia 18 bulan. ketika memasuki usia 3 tahun, ia mulai mengembangkan suara hati, yang disebut kesadaran. kenalkan "benar" dan "salah" lewat kegiatan yang biasa  dilihatnya sehari-hari. misalnya, saat anak tidak membereskan mainannya, katakan padanya bahwa itu adalah hal yang "salah" dan yang "benar" adalah merapikan semua mainan ke tempat semula. ajari juga konsep "benar" dan "salah" lewat bacaan dan juga tontonan anak sehari-hari. dengan begitu, ketika anak dihadapkan pada sebuah masalah, secara sadar dia sudah bisa menilai dan mengambil keputusan sesuai dengan kesadarannya.

3. Tak Menggigit dan Memukul

biasakan anak menyelesaikan masalah dengan mengajaknya berbicara, bukan dengan menggigit, memukul atau melempar. jiak anak terbiasa menyelesaikan masalahlewat dialog, anak juga akan menirunya. beri contoh cara menyelesaikan konflik atau masalah secara baik, tidak membentak atau menggunakan kekerasan. tunjukkan pada anak bahwa orangtua dapat mengontrol sikap, begitupula dengan anak anda.

4. Kenalkan Emosi dan Empati

anak usia 3-4 tahun sudah bisa berempati, namun tidak bisa dipungkiri kadang sifat egoisnya masih muncul. untuk mengasah kemampuan tersebut, ajak anak untuk mengamati bahasa tubuh orang lain, kenalkan kosakata yang menunjukkan emosi sambil menunjukkan ekspresi emosi. misalnya, merengut saat marah, menangis saat sedih, dan tertawa saat senang. ajarkan anak menunjukkan perasaan yang sedang dialaminya sehari-hari lewat kata-kata, tidak hanya ekspresi wajah.

5. Tanyakan Apa Yang Dilakukannya

asah kemampuan nak untuk memilih-milih situasi dengan mengajukan pertanyaan.misalnya, apa yang terjadi, mengapan masalah tersebut terjadi dan lain-lain. tanyakan juga padanya, apa yang akan kamu lakukan untuk menenangkan teman yang berkelahi? bila balita masih mengalami kesulitan untuk menemukan solusinya dari permasalahan, berikan pilihan solusi.misalnya, saat temannya berebutan mainan, tanyakan apakah ia akan meminta teman bermain bergantian atau memainkan permainan lain yang bisa dimainkan berdua. tanyakan alasannya memilih cara tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline