Lihat ke Halaman Asli

Jangan Sampai Perayaan HUT RI Jadi Tragedi

Diperbarui: 19 Agustus 2016   11:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Peryaaan hari ulang tahun Republik Indonesia mestinya menjadi hiburan yang menyenangkan bagi semua warga. Namun, para kenyatannya, 17-an sering berbuah tragedi. Seperti yang saya baca di media lokal di Lampung  misalnya perayaan HUT RI malahan jadi tragedi. Tragedi itu terjadi karena hiburan organ tunggal yang digelar hingga pagi hari diwarnai dengan perkelahian penonton.

Sudah bisa diduga, mereka berkelahi karena sebab sepele. Ironisnya, yang meninggal justru warga yang berusaha melerai perkelahian. Sedangkan para pelaku kabur dan jadi buronan polisi. Di mana polisi (Babinkamtibmas) dan panitia? Entahlah. Yang pasti, organ tunggal memakan korban sudah sering terjadi di Lampung. Tidak hanya di kampung di wilayah kabupaten, tapi juga di kota (Bandar Lampung).

Kita layak menyesalkan tragedi dengan korban jiwa terjadi dalam perhelatan perayaan HUT RI. Sebab itu, setiap daerah sudah selayaknya ada aturan tegas bahwa hiburan malam -- meskipun itu untuk perayaan HUT R -- tidak digelar sampai pagi hari. Selain menganggu warga lain yang seharusnya sudah bisa istirahat, hiburan dengan suara pengeras suara yang keras itu juga kerap memicu keributan. Dan, biasanya, jika sudah lewat tengah malam maka para penonton tidak bisa dikontrol lagi. Misalnya, ada kelompok pemuda dari daerah lain ikut nimbrung. Sekadar menonton sih tidak apa-apa. Bahayanya adalah jika mereka mabuk atau mau ngetes keberanian pemuda lain kampung.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline