WOW! jujur kaget banget waktu dengar pabrik Panasonic dan Toshiba tutup di Indonesia. Bayangin deh, mereka itu dua perusahaan raksasa dari Jepang yang udah lama exist di Indonesia dan siapa sih yang ga tahu keduanya?
Yup, dalam rentang Januari-Maret 2016, ada 3 pabrik yang ditutup. Lantas, kita pasti bingung dan bertanya-tanya kenapa bisa begini? Kepala Bandan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM), Franky Sibarani meyebutkan bahwa tutupnya ketiga pabrik tersebut bukan karena melemahnya kondisi ekonomi Indonesia, namun menurutnya restrukturisasi ini dilakukan karena ketatnya iklim persaingan terutama terhadap produk elektronik dari China
Panasonic
Dua pabrik Panasonic yang tutup, yaitu Panasonic Lighting Indonesia (PLI) di Pasuruan, Jawa Timur dan di Kawasan Industri Indonesia. Panasonic sendiri telah memulai kiprahnya di Indonesia sejak tahun 1954. Berbagai varian produk di jual, diantaranya TV plasma, Kamera, AC, Kulkas, Mesin Cuci, produk kecantikan dan lainnya.
Efektifitas dan efisiensi disebutkan Chairman Panasonic Gobel Group, sebagai alasan melakukan rasionalisasi, dimana dua pabrik dijadikan satu sehingga memiliki teknologi, menambah value added dan meningkatkan daya saing. "Itu biasa dalam manajemen, Panasonic kan punya komitmen di Indonesia jadi produk yang kita ciptakan mengikuti perkembangan zaman," kata Mantan Menteri Perdagangan ini.
Toshiba
Toshiba dikenal dengan produk televisinya. Pabrik Toshiba yang tutup berlokasi di Kawasan Industri Cikarang, Jawa Barat. Pabrik ini merupakan satu-satunya yang tersisa dari 6 perusahaan Toshiba yang tutup dalam kurun waktu 10 tahun belakangan ini. Manager HRD PT Toshiba Consumer Products Indonesia, Uis Al-Qarni mengatakan pabrik televisi dan mesin cuci akan tetap ada karena kepemilikan pabrik telah diakuisisi oleh perusahaan asal Hongkong, Skywards.
Terkait PHK karyawan, Uis menyebutkan pengurangan tenaga kerja hanya sementara, mungkin akan ditambah lagi oleh Skywards karena akan ada produk baru.
PHK Lebih Dari 2.500 Karyawan
Ketenagakerjaan menjadi salah satu dampak dari tutupnya 3 pabrik besar ini. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja (KSPI), Said Iqbal mengungkapkan saat ini, sedang terjadi proses negosiasi pesangon antara manajemen perusahaan dengan serikat pekerja pabrik tersebut. Ia melanjutkan, "ini jadi sinyal negatif bagi investasi di Indonesia".
Menurut Franky, pemerintah akan terus mengundang investor, memperbaiki iklim usaha, merevisi Daftar Negatif Investasi, izin 3 jam, PTSP, insentif tax allowance dan tax holiday, agar menghindari kaburnya investor dari Indonesia.
Naik Daun