Lihat ke Halaman Asli

Pemakaman Luis Salom, Pembalap yang Tewas di Sirkuit

Diperbarui: 9 Juni 2016   13:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Mengesankan. Tak terkatakan. Tidak ada kata-kata yang tepat untuk menggambarkan kesedihan keluarga Luis Salom. Sudah lama tidak ada pemakaman yang lebih mengharukan seperti ini di pulau Mallorca. Perpisahan dengan Luis Salom, yang meninggal Jumat 3 Juni lalu di Sirkuit de Catalunya pada usia 24, orang-orang yang menyayanginya berkumpul di katedral Palma. Banyak orang-orang dari paddock GP, semua otoritas pulau, penyelenggara, federatif, para pebalap dan atlet tenis Rafael Nadal yang sedang mengalami cedera tangan dan pacarnya Xisca, yang disambut sambil menangis oleh ayah dan ibu dari Luis Salom.

Malam 8 Juni 2016 pukul 9 adalah malam yang dimulai dengan sinar matahari. Lampu malam, suara deru sepeda motor, angin, bau Mediterania dan dupa. Satu malam yang dibawa bersama 3.000 orang di Katedral Palma yang luas, cerah dan bunga-bunga yang berserakan yang dipimpin oleh Uskup Javier Salinas bersama lebih dari selusin imam dan putra altar,  perpisahan yang indah dan tulus yang berlangsung tepat satu jam.

Ada Jorge Lorenzo, Marc dan Alex Marquez, Dani Pedrosa, Jorge Navarro, Axel dan Edgar Pons, Tito Rabat, Julito Simon, Maverick Viñales, Ana Carrasco, Sandro Cortese, orang tua dari Marquez, Sito Pons, saudara Jorge Martinez Aspar, Alex Criville, kakak adik Aleix dan Pol Espargaro, Alberto Puig dan Emilio Alzamora. Perwakilan dari pihak berwenang yang dipimpin presiden Balearic Francesca Armengol, Walikota Jose Ila, Miguel Cardinal (Sekretaris Negara untuk Olahraga), Angel Viladoms (presiden WEF), Carmelo Ezpeleta (CEO Dorna), Ignacio Verneda (sutradara FIM) dan Aman Barfull dan Joan Fontserè, Sirkuit de Catalunya.

Uskup Salinas mengingatkan bahwa Luis adalah seorang olahragawan yang berkelana hidupnya di olahraga berisiko ini, tetapi dengan kesadaran tentang apa yang dia lakukan. Salinas memberi sentuhan indah untuk keluarga Salom, mengingatkan bahwa kematian dini seperti Luis "menunjukkan kepada kita bagaimana rapuhnya kehidupan, yang mungkin hanya berlangsung satu napas." Semua perlu berdoa sebelum berlomba, lebih dari kemenangan, kita patut berdoa untuk keselamatan.

Pada pukul sepuluh, satu jam setelah itu pemakaman Luis Salom dimulai sementara 600 pengendara menghangatkan mesin motor di balkon untuk menghormati Luis. Maria Horrach, ibu dari Luis, berpakaian serba hitam, naik mimbar dan mengucapkan terima kasih untuk kasih sayang tak berkesudahan yang diterima. "Tidak ada kata selamat tinggal", kata Maria, yang dipisahkan sejauh satu meter dari anaknya. "Karena engkau akan selalu berada di hati kami. Kami mencintaimu, Luis."

Dan orang-orang di Katedral bersorak selama beberapa menit untuk merespon kata-kata Maria, yang muncul di pemakaman dengan rambut sangat pendek, Sehari sebelumnya Maria telah memotong rambut keriting yang subur dan menempatkan semua helai di antara jari-jari anaknya di peti mati, karena tidak ada yang lebih indah untuk Luis selain bermain dengan ikal ibunya.

Sementara itu sudah terkumpul lebih dari 20.000 tanda tangan untuk mendukung diubahnya nama sirkuit Catalunya menjadi sirkuit Luis Salom.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline