Lihat ke Halaman Asli

Viviani Novarine

Interior Designer

Flexible, Compact, dan Clean, Inilah Solusi Hunian di Era Pandemi

Diperbarui: 25 Juni 2021   03:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konfigurasi 1 : area kerja dan area makan. Picture by Viviani Novarine, Universitas Kristen Petra

Sudah satu tahun sejak virus COVID-19 mewabah dunia, banyak perubahan pola aktivitas yang terjadi di tengah masyarakat. Dalam rangka mencegah penularan virus COVID-19, pemerintah menerapkan kebijakan "social distancing" yang membatasi ruang gerak masyarakat. Salah satu metode yang digunakan yaitu work from home (WFH) atau bekerja dari rumah.

Hingga saat ini, masih banyak perusahaan yang menjalankan kebijakan work from home. Artinya, banyak pula orang-orang yang telah menghabiskan satu tahun di rumah dan masih akan melanjutkan aktivitas bekerja dari rumah.

Berkaca dari situasi tersebut, hunian memiliki peran penting dalam memfasilitasi aktivitas di tengah era pandemi. Hunian harus beradaptasi dan beralih fungsi dari sekedar tempat tinggal, menjadi tempat dari setiap segi kehidupan, mulai dari bekerja, istirahat, olahraga, dan hiburan. Lalu, bagaimana dengan hunian kecil yang memiliki ruang terbatas?

Hunian tidak selalu harus besar, dengan desain yang tepat, hunian kecil pun dapat memenuhi kebutuhan aktivitas penghuni dan memberikan kenyamanan. Konsep desain apartemen yang flexible, compact, dan clean dapat menjadi solusi hunian di era new normal.

1. Flexible
Adjustable walls atau dinding yang dapat dipindah-pindahkan adalah salah satu fitur dalam desain hunian ini. Dinding digunakan untuk membagi open space (ruang terbuka --- bukan outdoor) menjadi beberapa segmentasi ruang, yaitu ruang keluarga, ruang makan dan ruang kerja.

Pada siang hari, ruang dikonfigurasi untuk menyediakan tempat untuk makan dan bekerja. Tempat makan juga dapat dimasukkan dalam lemari sehingga area kerja dan ruang keluarga lebih luas. Pada malam hari ketika pekerjaan sudah selesai, dinding dapat digeser untuk mengakomodasi aktivitas di ruang keluarga dan ruang makan. Karena kebijakan dari pemerintah untuk stay at home, hunian juga harus menyediakan ruang untuk hiburan maupun olahraga. Dengan adjustable walls, ruang keluarga dapat ditransformasi menjadi open space yang lebih luas.

Partisi geser pada ruang tidur secara psikologis berfungsi sebagai penghalang visual supaya bisa lebih produktif di siang hari.

Konfigurasi 2 : area kerja dan ruang keluarga yang lebih luas. Picture by Viviani Novarine, Universitas Kristen Petra

Konfigurasi 3 : ruang keluarga menjadi open space. Picture by Viviani Novarine, Universitas Kristen Petra

2. Compact
Konsep desain interior yang compact kini menjadi solusi untuk hunian kecil. Area hunian sebesar 30 meter persegi dapat menjadi fungsional dengan memaksimalkan ruang yang ada.

Ruang pada plafon di area entrance dapat dimanfaatkan sebagai storage untuk sepatu dan keperluan olahraga misalnya. Area tempat tidur dilengkapi dengan storage (di bawah kasur) dan built-in wardrobe (samping). Area toilet dan dapur diminimalkan karena hanya berfungsi sebagai area service, namun tetap dilengkapi dengan storage. Adjustable walls sendiri juga berfungsi sebagai lemari storage. Meja kerja dapat ditutup dan kursi kerja dapat dilipat kemudian dimasukkan dalam lemari untuk menghemat space. Ketika tidak digunakan, meja makan dapat didorong masuk ke dalam lemari dan kursi-kursi dapat ditumpuk. Dengan kapasitas yang memadai, storage masih dapat menyimpan barang koleksi seperti buku, wine, maupun pajangan.

Semi-concealed bedroom. Picture by Viviani Novarine, Universitas Kristen Petra.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline