Lihat ke Halaman Asli

Surat Terbuka untuk Bapak Jokowi

Diperbarui: 16 November 2017   20:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

PENGALAMAN PERJALANANKU 

Hai..pak Presiden, saya berharap saat bapak membaca surat ini, bapak sembari menikmati secangkir teh/kopi dengan cemilan ringan di atas meja bapak.

Tadi malam saya menyaksikan pidato bapak dalam acara Rakernas salah satu Partai Politik, saya sangat senang dan bangga Partai Politik yang semalam melaksanakan Rakernas ke empat mendeklasikan dukungan mereka terhadap bapak untuk Tahun 2019  calon Presiden RI dan saya juga berharap demikian.  

Pak,salah satu  pernyataan bapak yang saya tangkap dari pidato singkat semalam membahas, tentang Keadilan Sosial Bagi Seluruh Raykat Indonesia.

Saya ingin Fokus pada salah satu pernyataan bapak itu saja, oh iya pak..saya perkenalkan diri saya dulu ya pak, nama saya Vivi Hotmiani Sidauruk panggil saja vivi atau batak atau gendut juga boleh hehehe, pekerjaan saya karyawan swasta tahun ini saya coba mengikuti seleksi calon Pegawai Negeri Sipil tapi tidak lolos tapi saya bukan mau bahas soal ini pak.

Pak Jokowi, saya tahu bapak 3 (tiga) tahun menjabat menjadi Presiden RI banyak yang sudah bapak perbaiki dan banyak trobosan-trobosan baru untuk pembangunan salah satunya Rumah Subsidi.

Saya salah satu penduduk Indonesia yang mendapat kesempatan memiliki rumah dengan bantuan dari Pemerintah, rumah yang saya dapat berlokasi di Tangerang, tepatnya di wilayah Rajeg, dengan nama perumahan Rajeg Gardania yang beralamat di jalan Rajeg Mulya No. 88 Tangerang, Banten. Saya kerja di salah satu Rumah Sakit Swasta di kawasan Moderland --Tangerang, Jarak tempuh saya dari rumah ke kantor kurang lebih 1 jam perjalanan. Perjalanan yang saya tempuh kurang lebih 24 km (menurut MAP di HP saya) setiap harinya, saya ingin bercerita tentang pengalaman saya selama menempuh perjalanan saya dari rumah ke kantor dan begitu sebaliknya yaitu :

  • Sepanjang jalan yang saya lalui jalanannya rusak aspalnya retak-retak, berlobang dan banyak sekali polisi tidur dadakan yang jaraknya berdekatan, menurut saya ini bisa memicu kecelakaan dan dengan polisi tidur yang tidak sesuai aturan jika di lalui secara terus menerus bisa membuat si pengendara sakit bagian tulang belakang pak karena saya sudah mengalaminya.
  • Pemandangan yang kurang layak selama perjalanan  pun kadang membuat saya berguman dalam hati " kok mereka tidak jijik yah" kali kotor sepanjang jalan cadas -- kukun itu di pergunakan warga sekitar untuk menyuci,mandi dan dijadikan toilet darurat padahal kondisi kalinya sangat kotor pak.
  • Lampu Jalan yang sama sekali menurut saya tidak ada, jadi sepanjang jalan itu gelap pak, kalau pun ada penerangan itu bersumber dari lampu-lampu warga yang berjualan di sepanjang jalan jadi bukan terang tapi remang-remang jadi terlihat seram dan rawan kecelakaan dan kriminal.

Saya tidak akan menceritakan yang lain, karena saya yakin 3 point diatas sudah bisa membuat bapak untuk membuat satu kesimpulan dan akan membuat satu keputusan.

Memang di daerah saya mengambil rumah sedang banyak pembangunan pak, tetapi mohon diperhatikan jalan dan penerangannya, bahkan dari gang saya mau memasuki perumahan saya sama sekali tidak ada lampu jalan, padahal disana tiang listrik PLN besar-besar pak.

 Pak Jokowi ini surat saya buat bapak, saya sampaikan terimakasih, kalau bapak berminat berkunjung bapak boleh menhgubungi saya, agar saya ajak bapak menelusuri sepanjang jalan cadas-kukun.

Sehat selalu untuk bapak dan ibu...kerja,kerja,kerja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline