Lihat ke Halaman Asli

Vitria Wulansari

Guru Sekolah Dasar

Aksi Nyata Modul 1.4. Penerapan Budaya Positif 5 - S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan dan Santun)

Diperbarui: 6 Februari 2022   19:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Latar belakang

Makna pendidikan dari Ki Hadjar Dewantara adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak, agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Sekolah adalah institusi pembentukan karakter, dan untuk mewujudkan hal tersebut penting sekali penerapan budaya positif di sekolah dalam pembiasaan sehari-hari untuk penanaman budi pekerti siswa sebagai pembentukan karakter baik tersebut. Langkah awal yang dilakukan untuk menciptakan budaya positif adalah dengan menciptakan hubungan baik antara guru dan murid dalam membangun budaya positif dengan menerapkan disiplin positif yang nantinya akan membentuk karakter murid. Agar dimasa depan murid menjadi manusia berbudaya tidak hanya untuk pribadi tapi berdampak pada masyarakat. Salah satu bentuk penanaman pendidikan karakter dan budi pekerti di lingkungan sekolah yaitu dengan menerapkan budaya 5-S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan dan Santun). Budaya 5-S sangat sederhana, namun memiliki makna yang mendalam. Budaya ini merupakan dasar dari pembentukan karakter yang akan di bangun melalui pembiasaan sehari-hari dalam setiap aktivitas.  

Tujuan

  • Dengan senyum peserta didik merasa lebih damai, senang, dan gembira berada di lingkungan sekolah.
  • Dengan sapa dan salam mempererat tali persaudaraan dan mencairkan suasana.
  • Dengan pembiasaan menggunakan bahasa yang sopan ketika berbicara dengan guru dan teman-temannya dan perilaku santun akan terbentuk pribadi yang berbudi pekerti baik yang dapat membangun hubungan positif dan lebih dekat antara guru dengan murid sehingga tercipta harmonisasi antar semua warga sekolah.

Tolok Ukur

  • Murid merasa nyaman dan bahagia berada di sekolah.
  • Seluruh warga sekolah saling menyapa, memberikan senyuman dan mengucapkan salam bila bertemu.
  • Terjalin keakraban warga sekolah.
  • Murid menjadi sopan bersikap dan santun dalam berbicara.

Linimasa tindakan yang akan dilakukan

  • Mengajukan usulan penerapan budaya 5-S kepada Kepala Sekolah di SD Negeri Samar 3 yaitu Bapak Puguh Santoso, S.Pd.
  • Mengajak rekan sejawat di SD Negeri Samar 3 berkolaborasi dalam aksi nyata Penerapan Budaya 5-S.
  • Berkolaborasi dengan orang tua dalam aksi nyata Penerapan Budaya 5-S di rumah.
  • Melakukan sosialisasi Budaya 5-S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan dan Santun).
  • Mengarahkan setiap kelas untuk menyadari dan memasukkan budaya 5-S dalam kesepakatan kelas.
  • Menerapkan budaya 5-S bersama seluruh warga sekolah.
  • Melakukan evaluasi dan refleksi secara rutin terhadap penerapan Budaya 5-S secara rutin di setiap kelas.

Dukungan yang dibutuhkan

Untuk melakukan aksi nyata tersebut, saya memerlukan dukungan dari pihak-pihak antara lain Kepala Sekolah sebagai pimpinan memberikan izin terlaksananya tindakan aksi nyata, orang tua/wali membantu penerapan budaya positif di rumah, serta seluruh warga sekolah di SD Negeri Samar 3 baik seluruh guru serta murid.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline