Malam tertidur pulas
jalan-jalan gelap gulita
terhempas dan lunglai
entah ke mana jejaknya pergi
emperan pun penuh sesak membius aroma sampah
Pada langkah, aku merebak rembulan
sedari tadi enggan tersenyum
riuh angin hanyalah serpihan gelisah
beranjak ke sana-kemari
tinggalkan sunyi yang menghujam mata
Harus dari mana kutulis sajak