Menguak pagi, membungkam embun
di lelehan udara gegap gempita cahaya
mulai meruncing sinar
Kita singkap aksara baru
masih tersisa makna yang tersampul di buku usang
di lintas waktu kita jelajahi lembar demi lembar
wajah Kafka tak lagi duduk di pusaranya
mungkin tanah telah mengukir bayangannya
dan berkelana menyempurnakan apa yang mengusik pikiran kita
di bingkai langit, tempat sabda-sabda suci semesta rimba
Hitam dan putih, garis ini