Lihat ke Halaman Asli

Morfem Duka di Melodrama Kafka

Diperbarui: 26 Februari 2021   21:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menguak pagi, membungkam embun

di lelehan udara gegap gempita cahaya

mulai meruncing sinar

Kita singkap aksara baru

masih tersisa makna yang tersampul di buku usang

di lintas waktu kita jelajahi lembar demi lembar

wajah Kafka tak lagi duduk di pusaranya

mungkin tanah telah mengukir bayangannya

dan berkelana menyempurnakan apa yang mengusik pikiran kita

di bingkai langit, tempat sabda-sabda suci semesta rimba

Hitam dan putih, garis ini

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline