Entah yang ke berapa kali aku terjebak dalam rindu
Secangkir kopi yang kunikmati pagi ini serasa menguraikan rasa itu
Ada rasa pahit
Ada rasa manis
Menyatu, mengalir di tenggorokanku
Cahaya pagi pun seperti bias cinta yang tak berujung
Meninggalkan jejak malam
Tertidur sepi di pembaringannya
Andai saja semua makna itu bisa kusatukan pada seikat sajak
Akan kujadikan doa sebagai pelepas rinduku untukmu, AY
Tetapi aku tak pernah mampu mengusir gelisah
Yang melekat di sehelai bayanganmu
Malang, April 2020